Resmi Dilantik, Gubernur Jawa Barat Siap Pangkas APBD Rp5,5 T

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan siap melakukan efisiensi anggaran daerah Jawa Barat mencapai Rp 5,5 Triliun. Menurutnya efisiensi itu akan dialihkan kepada program yang lebih penting.

"Dari perhitungan pembiayaan anggaran kami dapatkan Mata anggaran yang diubah dari belanja tidak penting jadi penting Per tadi malam itu mencapai Rp 5,5 triliun. Dan kita bisa mencapai Rp 6 triliun dalam waktu dua hari ke depan. Sambil melakukan kegiatan retret di Magelang," kata Dedi usai pelantikan di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).

Menurutnya penghematan itu berasal dari pengelolaan keuangan dan realokasi dari tim Transisi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilakukan sebulan terakhir. Tim itu terdiri dari 11 orang pejabat eselon 1 dan 2 yang dikepalai dirinya.

Menurutnya dari penghematan itu ia bertekad untuk mengalokasikan kepada belanja ruang kelas SMA di jawa barat, dari Rp 60 miliar, menjadi Rp 1,2 triliun. Sehingga dapat membangun 3.333 ruang kelas baru, membangun sekolah baru, dan membebaskan tanah tanah untuk pembangunan sekolah di Jawa Barat dalam dua tahun ke depan.

"Karena kebutuhan masyarakat Jawa Barat ruang kelas yang disiapkan pemprov itu Rp 4,2 triliun dan itu akan dicapai di 2026 dan 2027," katanya.

Kedua, mengubah belanja infrastruktur jalan dari Ro 600 miliar menjadi Rp 2,4 triliun. Hal ini dilakukan untuk menggaet investasi. "Karena investasi tak mungkin berkembang kalau investasi tak memadai," katanya.

Kemudian pihaknya juga akan mengubah belanja listrik untuk warga miskin. Dengan memberikan sambungan karena warga jawa barat. "Hampir 200 ribu orang tak punya listrik, anggaran diubah dari Rp 20 miliar menjadi Rp 350 miliar," sebutnya.

Selain itu, untuk pengentasan kemiskinan akan diberikan anggaran renovasi bagi keluarga miskin sebesar Rp 40-60 juta per unit rumah. Sehingga pemprov menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 - 120 miliar.

"Kami juga membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyiapkan mobil ambulans, juga belanja 200 unit di daerah terpencil, sehingga bisa layani ke daerah terpencil dan menyiapkan dokter serta kelengkapan alat di mobil tersebut," katanya.

Menurutnya ini akan menjadi bagian dari kebijakan pemerintah daerah agar masyarakat Jawa Barat memiliki ketahanan pangan, pendidikan yang cukup, punya jaminan kesehatan, dan pendidikan yang memadai.

Lebih lanjut Deddy mencontohkan, penghematan ini berasal dari potongan anggaran dinas ke luar negeri dan studi banding, hingga seminar. Selain itu anggaran baju dinas dan kunjungan luar negeri gubernur.

"Misalnya anggaran baju dinas saya dihapus, anggaran baju dinas Gubernur Jawa Barat Rp 150 juta lebih, dinolkan, anggaran kunjungan luar negeri Rp 1,5 miliar dinolkan, anggaran perjalanan dinas Rp 1,8 miliar, disisain hanya Rp 700 juta. Hilang hampir 40%," kata Dedi.


(emy/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Resmi Potong Dana Transfer ke Daerah 50%

Next Article Prabowo ke Kepala Daerah: Jangan Hamburkan Anggaran Negara!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|