Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pertambangan MIND ID menyampaikan hasil kolaborasi yang dilakukan anak usaha telah memberikan dampak positif. Terutama untuk program hilirisasi bauksit hingga menjadi aluminium.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menjelaskan bahwa hasil kerja sama antar anak usaha MIND ID yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan Inalum telah membuat sejarah baru. Sebab, ini pertama kalinya Indonesia dapat memproduksi aluminum secara murni.
"Antam siapkan bauksit, dan kolaborasi anak usaha yang sudah mendirikan smelter alumina. Ini sejarah bagi Indonesia, karena untuk pertama kalinya nanti aluminium yang diproduksi bisa dihasilkan murni di Indonesia," kata dia dalam acara MINDialogue Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (9/1/2025).
Menurut Hendi, sebelum kolaborasi hilirisasi ini dilakukan, Inalum harus mengimpor bahan baku untuk memproduksi aluminium. Namun, saat ini dengan keberadaan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, integrasi hulu hingga hilir dapat berjalan secara beriringan.
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengungkapkan bahwa terdapat nilai tambah apabila bauksit dijual dalam bentuk alumina hingga menjadi aluminium.
Berdasarkan hitungan perusahaan, 1 ton bauksit saat ini dihargai sekitar US$ 40. Sementara, apabila dijadikan alumina nilai tambahnya naik 15 kali lipat menjadi US$ 575.
"Jadi kayak misalnya dari bauksit itu kalau jualan bauksit-nya cuma US$ 40 kalau jadi Alumina harganya US$ 575, hampir 15 kalinya," kata Dilo dalam acara Industri Pertambangan Sebagai Penggerak Hilirisasi Menuju Indonesia Emas, di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Kemudian, peningkatan nilai tambah kembali didapat apabila alumina diolah kembali menjadi aluminium menjadi US$ 2.700. Angka tersebut mengalami kenaikan hingga lima kali lipat.
"Nanti jadi aluminium harganya US$ 2.600-2.700 hari ini. Ada peningkatan lagi dari Alumina itu 5 kali lipat, jadi kira-kira hampir 60 kali lipat dari ore-nya saja," kata Dilo.
Selain peningkatan nilai ekonomi, hilirisasi juga memiliki dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Industri pengolahan menempati urutan ketiga sebagai sektor dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Indonesia, setelah sektor pertanian dan perdagangan.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hilirisasi Nikel, Dukung Keberlanjutan & Daya Saing Global
Next Article MIND ID Kebut Proyek Strategis Demi Perkuat Program Hilirisasi