Siapa Pemilik Ramayana? Ini Dia Sosoknya

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak zaman sekarang mungkin tidak kenal Ramayana. Dahulu, ketika sedang banyak uang, orang-orang langsung bergegas belanja baju ke Ramayana. Toko baju tersebut juga menjadi tujuan saat Lebaran tiba.

Raja 'ritel' Ramayana ini dikembangkan oleh Paulus Tumewu. Toko ini menjadi ancaman serius bagi raja ritel lainnya, Matahari.

Paulus yang belajar bisnis dari toko kelontong orangtuanya di Makassar, hijrah ke Jakarta setelah menikah dengan Tan Lee Chuan, adik Eddy Tansil.

Tahun 1978 adalah tahun permulaan bagi Ramayana Department Store, yang belakangan dikenal sebagai ritel pakaian untuk segmen menengah ke bawah. Usia Paulus Tumewu kala itu masih 26 tahun.

Gatra (07/03/2007) menyebut toko-nya mulanya bernama Ramayana Fashion Store. Ketika masih toko biasa, Paulus berkongsi dengan Agus Makmur. Keduanya lalu membangun PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS).

Bisnis keduanya lalu melebar di tahun 1985 dengan mendirikan toko Ramayana di Bandung. Selain menjual pakaian, mereka juga tas, sepatu, dan aksesori. Dalam waktu empat tahun, Ramayana sudah punya 13 store. Jumlah karyawannya di tahun 1989 itu sudah mencapai 2.500 orang.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. sejak tahun 1996 melantai Bursa Efek Jakarta dengan kode RALS. Jumlah gerainya pun bertambah dan tersebar di 40 kota penting di Indonesia. Jumlah karyawannya terus bertambah. Di tahun 2005, Ramayana dilanda penurunan pemasukan.

Berdasar laporan keuangan 2005, keuntungan bersih Ramayana sebesar Rp 302 miliar dengan omset penjualan Rp 4,3 trilyun sementara pada tahun sebelumnya untung bersih Rp 311 miliar.

Munculnya International Trade Centre (ITC) dianggap ikut menjadi biang kerok penurunan itu.

Meski begitu, Paulus masih masuk dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes kala itu. Pada Juli 2006, Paulus menempati peringkat ke-15 dengan kekayaan yang kala itu US$ 440 juta atau sekitar Rp 3,96 triliun (kurs Rp 9.000 per US$).

Pada 2023, nama Paulus sudah tidak lagi ada di dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes.

Hingga hari ini gerai Ramayana masih hidup. Meski banyak saingan di bisnis ritel pakaian, Paulus melalui Ramayana merupakan raja penjual pakaian untuk segmen masyarakat kelas menengah ke bawah.

Per September 2024, Ramayana Lestari Sentosa membukukan laba bersih setelah pajak Rp252,7 miliar, turun tipis atau 0,77% secara tahunan (yoy). Laba ini utamanya turun karena pendapatan perusahaan merosot sebesar 1,26% yoy menjadi Rp2,11 triliun. Pada periode yang sama beban pokok penjualan naik tipis menjadi Rp1,04 trliun.

Penurunan kinerja Ramayan juga terlihat dari jumlah gerai. RALS tercatat menaungi tiga merek toko fesyen, yakni Ramayana, Robinson, dan Cahaya. Sepanjang tahun ini, hingga September 2024, gerai Ramayana telah berkurang lima unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau dari 96 gerai menjadi 91 gerai.

Sementara itu jumlah gerai Robinson masih sama, yakni tiga unit. Begitu pula dengan Cahaya yang jumlah gerainya pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu, yaitu dua unit.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Mengeluh Produk China "Dibiarkan" Kuasai Pasar Lokal

Next Article 6 Crazy Rich Indonesia yang Punya Bisnis Rumah Sakit

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|