14 hours ago
3
Kupang, CNN Indonesia --
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) melaporkan, terlihat adanya sinar api di Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (2/3) malam.
"Terdapat sinar api pada puncak G. Lewotobi Laki-laki," kata petugas PPGA Lewotobi Laki-laki, Yohanes Kolli Sorywutun dalam keterangan tertulis pada Minggu tengah malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan teramati dari PPGA Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang adanya sinar api yang terlihat di puncak gunung Lewotobi yang memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sementara itu berdasarkan laporan tertulis PPGA, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki sepanjang Minggu (2/3) terjadi 11 kali letusan dengan tinggi kolom abu antara 300 meter hingga 1.500 meter.
Sebelas kali letusan tersebut, disampaikan Yohanes dalam laporan di antaranya pada pukul 00.00-06.00 Wita terjadi tiga kali letusan yakni pada pukul 02.21, 04.46 dan 05.06 wita dengan tinggi kolom abu antara 300 hingga 500 meter d iatas puncak.
Sedangkan pada laporan aktivitas pada pukul 06.00-12.00 Wita, Yohanes melaporkan terjadi empat kali letusan yakni pada pukul 07.57, 09.10, 10.01 dan 10.48 wita. Empat kali letusan Gunung Lewotobi Laki-laki semburkan abu vulkanik antara 1000-1500 meter di atas puncak.
Berdasarkan laporan PPGA menyebut aktivitas pada pukul 12.00-18.00, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami tiga kali erupsi. Namun yang dilaporkan hanya dua erupsi yang terjadi pukul 12.16 dan pukul 17.03 wita dengan tinggi kolom abu 1.000-1.300 meter di atas puncak.
Dan pada laporan pukul 18.00-24 00 Wita, PPGA melaporkan terjadi satu kali erupsi dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak. Tapi PPGA tidak secara detail waktu terjadinya erupsi tersebut.
Yohanes menerangkan, Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, Flores Timur, NTT itu saat ini berstatus siaga atau level III.
Pada status siaga, PPGA Lewotobi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut pada radius enam kilometer.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 6 Km," imbaunya.
Yohanes meminta agar masyarakat tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan tetap tenang serta mengikuti arahan dari PPGA dan Pemerintah Daerah.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, Nawakote," kata Yohanes
Dia sampaikan, masyarakat yang terdampak hujan abu untuk tetap memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
(kid/eli)
