Terungkap Strategi Trump Akhiri Perang Rusia Ukraina, Ada Peran NATO

2 months ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina mulai berjalan. Hal ini terlihat dari percakapan telepon berturut-turut Trump dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina pada Rabu (12/2/2025) lalu.

Negosiasi untuk mengakhiri konflik - salah satu janji kampanye utama Trump - akan segera dimulai, kata presiden AS tersebut di sela-sela panggilan telepon.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, memberikan garis besar paling rinci tentang posisi pemerintahan Trump mengenai isu-isu utama dalam perang tersebut, mulai dari aspirasi NATO-Ukraina hingga tujuan teritorialnya.

Berikut ini adalah uraian pendekatan baru AS terhadap konflik tersebut, seperti dilaporkan Al Jazeera, Jumat (14/2/2025).

Panggilan Telepon Trump dengan Putin-Zelensky

Trump mengatakan panggilan telepon selama 1,5 jam itu "sangat produktif". Ia juga menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki tujuan yang sama dalam mengakhiri perang.

"Seperti yang kita berdua sepakati, kita ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam Perang dengan Rusia/Ukraina," tulis Trump dalam sebuah unggahan di akun Truth Social miliknya.

"Presiden Putin bahkan menggunakan motto Kampanye saya yang sangat kuat, 'AKAL SEHAT.' Kami berdua sangat percaya akan hal itu."

Trump kemudian mengatakan bahwa ia dan Putin berencana untuk bertemu langsung dalam waktu dekat, yang kemungkinan akan terjadi di Arab Saudi.

Selain itu Trump juga menyebut panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjalan "sangat baik". Ia menambahkan bahwa Zelensky ingin "berdamai".

Merangkum kembali panggilan telepon tersebut, Zelensky mengatakan bahwa ia dan Trump telah melakukan diskusi yang "sangat substantif" mengenai isu-isu ekonomi dan militer, termasuk penggunaan pesawat nirawak oleh Ukraina. Ia juga mengatakan bahwa Trump memberitahunya tentang panggilan telepon sebelumnya dengan Putin.

"Kami sedang mendefinisikan langkah-langkah bersama kami dengan Amerika untuk menghentikan agresi Rusia dan menjamin perdamaian yang dapat diandalkan dan langgeng," kata Zelensky. "Seperti yang dikatakan Presiden Trump, 'mari kita selesaikan.'"

Namun, Trump kemudian membantah beberapa tujuan perang utama Zelensky, dengan mengatakan kepada pers bahwa Ukraina tidak mungkin memenangkan kembali semua wilayah yang telah direbut Rusia darinya atau bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Visi Trump untuk Mengakhiri Perang

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memberikan gambaran yang lebih mendalam saat bertemu dengan sekutu militer Ukraina di Brussels. Ia membahas pandangan pemerintah tentang masa depan Ukraina dan jaminan pertahanan.

Hegseth berpendapat bahwa posisi Trump didasarkan pada pandangan yang jelas tentang garis depan, di mana Rusia sebagian besar telah mendapatkan dukungan. AS, tegasnya, mengalihkan fokusnya ke tanah airnya dan kawasan Asia Pasifik, yang berarti mengurangi skala di Eropa.

"Kami hanya akan mengakhiri perang yang menghancurkan ini - dan membangun perdamaian yang langgeng - dengan menggabungkan kekuatan sekutu dengan penilaian realistis medan perang," kata Hegseth kepada sesama anggota Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, sebuah koalisi yang terdiri dari 57 negara yang secara militer mendukung Ukraina, pada Rabu.

Lalu akankah Ukraina bergabung dengan NATO?

Menurut AS, tidak. Hegseth menyatakan dengan lugas bahwa AS "tidak percaya bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina adalah hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan".

Bahkan Zelensky tampaknya mengakui bahwa bergabung dengan blok pertahanan mungkin tidak mungkin, mengusulkan "Rencana B" untuk pertahanan Ukraina dalam sebuah wawancara dengan The Economist.

Jika Ukraina tidak menjadi anggota NATO, Zelensky mengatakan kepada publikasi tersebut, Ukraina harus mengumpulkan pasukan yang jumlahnya sama dengan Rusia.

"Untuk semua ini, kami butuh senjata dan uang. Dan kami akan meminta ini kepada AS," kata Zelensky.

Namun, Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson mengatakan pada hari Kamis bahwa NATO harus tetap terbuka terhadap Ukraina di masa mendatang jika memenuhi persyaratannya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Telpon Putin & Zelenskyy Ajak Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Next Article Zelensky Sebut "Rencana Kemenangan" Sudah Siap, Putin Kepepet?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|