Tiba-Tiba Kementan Ngaku Cemas Stok Bawang Merah Langka, Ada Apa?

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan peringatan dini terkait potensi masalah pada pasokan bawang merah selama awal tahun 2025. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri menjelaskan, meski produksi bawang merah saat ini tengah meningkat berkat adanya panen raya di sentra utama seperti Brebes Raya, risiko harga anjlok dan stok langka masih membayangi jika mitigasi tidak segera dilakukan.

"Ini perlu juga diwaspadai efek dominonya, jika nanti harga anjlok di bulan Januari, petani akan mengurangi penanaman. Ini akan berdampak pada kelangkaan stok dan lonjakan harga di bulan berikutnya," kata Muhammad Idil dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Dia memprediksi sebaran panen bawang merah di seluruh wilayah Indonesia pada Januari 2025 mencapai 115.324 ton.

"Ini tentunya harus kita antisipasi seperti apa sebaran panen bawang merah. Ada beberapa langkah untuk pengamanan pasokan, tentunya untuk momen puasa dan lebaran," sambungnya.

Sejalan dengan itu, imbuhnya, Kementan telah menyiapkan langkah mitigasi untuk mengamankan pasokan dan harga bawang merah menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun 2025, diantaranya dengan memaksimalkan pemanfaatan cold storage yang telah difasilitasi Dana Alokasi Khusus (DAK) di sentra bawang merah. Serta, bekerja sama dengan BUMN Pangan untuk menyerap hasil panen melimpah sebagai cadangan pasokan.

"Upaya pengamanan pasokan untuk puasa/ Lebaran, kami juga mendorong percepatan tanam pada Januari 2025 di sentra produksi, yang selanjutnya memastikan seluruh prasarana dan sarana irigasi aman/tidak rusak, karena kita tahu bahwa di 2023 awal itu kita diterpa bencana hidrometeorologi banjir di pesisir Pantura, ini juga kita harus antisipasi. Dan penumbuhan sentra-sentra baru untuk mewujudkan kemandirian pangan daerah," jelasnya.

Selain itu, sambungnya, daerah sentra produksi seperti Kabupaten Bandung, Grobogan, Kendal, Pati, dan Solok diimbau untuk memanfaatkan gudang pascapanen.

"Kami sudah menyampaikan imbauan optimalisasi pemanfaatan gudang pasca panen bawang merah," ucap dia.

Ditemui usai rakor, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas penyimpanan bawang merah untuk menjaga stok saat produksi melimpah.

"Kami ada bantuan (cold storage) tetapi belum banyak, baru beberapa titik dan kapasitasnya juga kecil, sekitar 10 ton per unit. Kalau nggak salah ada 5 atau 6 unit. Ini tentu tidak signifikan dibanding produksi yang mencapai ratusan ribu ton," kata Maino saat ditemui usai rakor.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari kementerian/lembaga serta pemerintah daerah dalam menyediakan gudang penyimpanan. "Tidak harus cold storage, gudang biasa juga bisa meski risiko susutnya lebih tinggi. Harapannya memang harus perbanyak penyimpanan. Karena bawang itu pasti bisa disimpan," tambahnya.

Dengan kolaborasi antar pihak, pemerintah berharap stabilitas pasokan dan harga bawang merah dapat terjaga untuk menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dukung Makan Gratis, Dharma Jaya Bangun Cold Storage 5 Ribu Ton

Next Article 2 Komoditas Hortikultura Biang Kerok Inflasi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|