Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina kembali mencapai titik krusial setelah Presiden Donald Trump menyampaikan peringatan keras kepada para pemimpin Rusia terkait kesepakatan gencatan senjata. Pernyataan ini muncul di tengah menunggu tanggapan resmi dari Moskow atas usulan tersebut.
Adapun Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Moskow perlu mendengar lebih banyak rincian tentang rencana tersebut dari negosiator AS. Baru setelahnya, negeri itu dapat sepenuhnya memutuskan apakah perjanjian gencatan senjata yang diusulkan dapat diterima atau tidak.
"Dalam konteks finansial, ya, kita bisa melakukan sesuatu yang sangat buruk bagi Rusia, yang bisa menjadi bencana bagi Rusia," ujar Trump saat ditanya tentang kemungkinan pemberian sanksi untuk menekan Rusia agar menerima kesepakatan gencatan senjata, sebagaimana dilansir USA Today.
Komentar ini disampaikan dalam pertemuan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Irlandia.
Meskipun memberikan peringatan keras, Trump juga menekankan bahwa ia tidak ingin menyakiti Rusia dan lebih memilih perdamaian setelah konflik tiga tahun yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
"Kami ingin melihat perdamaian. Kami tidak ingin konflik ini berlanjut lebih lama lagi," tambahnya.
Trump, yang telah dikenal sangat kritis terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kembali menegaskan posisinya. Ia sebelumnya mengkritik Zelensky melalui media sosial serta dalam pertemuan dramatis di Ruang Oval.
Namun, pernyataannya pada Rabu menjadi salah satu komentar paling tegasnya terhadap Rusia sejauh ini.
Komitmen Ukraina dan Peran AS
Pemimpin Ukraina telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari yang bertujuan untuk membekukan pertempuran di sepanjang garis pertempuran saat ini. Kesepakatan ini dibuat setelah pembicaraan dengan pejabat Amerika Serikat di Arab Saudi pada hari Selasa.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, Amerika Serikat kembali melanjutkan berbagi intelijen dan bantuan militer kepada Ukraina setelah Zelensky setuju dengan kesepakatan tersebut. Sebelumnya, bantuan ini sempat dihentikan setelah ketegangan yang terjadi dalam pertemuan di Ruang Oval.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan para pemimpin Rusia mengenai kesepakatan ini.
"Terkait reaksi Rusia terhadap kesepakatan ini, itulah pertanyaan utamanya," ujar Rubio. "Kami akan membawanya langsung kepada mereka... Jika tanggapan mereka adalah 'ya', maka kita tahu bahwa kita telah membuat kemajuan nyata dan ada peluang perdamaian yang sesungguhnya. Jika tanggapan mereka adalah 'tidak', itu akan sangat disayangkan dan akan memperjelas niat mereka."
Diplomasi dan Tekanan Internasional
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Penasihat Keamanan Nasional, Michael Waltz, telah berbicara dengan mitranya dari Rusia pada Rabu. Selain itu, Utusan Khusus Steve Witkoff juga dijadwalkan melakukan perjalanan ke Moskow dalam pekan ini untuk membahas lebih lanjut mengenai implementasi gencatan senjata ini.
"Kami mendesak Rusia untuk menandatangani rencana ini," kata Leavitt. "Ini adalah saat terdekat yang pernah kita capai dengan perdamaian dalam perang ini. Kami berada di garis akhir, dan Presiden mengharapkan Rusia untuk membantu menyelesaikan ini."
Sebelumnya, dalam pembicaraan di Arab Saudi, Rubio menegaskan bahwa negosiasi yang berlangsung tidak hanya sebatas "menentukan garis di peta." Namun, Trump mengungkapkan bahwa distribusi wilayah memang menjadi bagian dari pembahasan.
"Kami juga membahas mengenai wilayah dan aspek lain yang berkaitan dengan itu," kata Trump.
"Kami tidak hanya mengatakan 'gencatan senjata' begitu saja. Kami tahu area yang sedang dibicarakan, apakah itu terkait dengan penarikan pasukan atau tidak. Kami telah mendiskusikan banyak detail mengenai apa yang perlu dilakukan karena kami tidak ingin membuang waktu."
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina
Next Article Menanti Sentuhan 'Magis' Trump di Rusia-Ukraina, Perang Berakhir?