Trump Tower Dikepung Massa, Mahasiswa AS Ngamuk ke Donald Trump

18 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 150 orang mengepung dan menerobos lobi Trump Tower di New York City, Amerika Serikat (AS). Mereka yang rata-rata berusia muda menggunakan kaos merah bahkan saling berhadapan dengan petugas kepolisian, Kamis waktu setempat.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penangkapan dan penahanan mahasiswa Universitas Columbia Mahmoud Khalil. Ia rencananya akan dideportasi oleh pemerintah Trump karena aktivitasnya yang pro-Palestina.


Jewis Voice for Peace (Suara Yahudi untuk Perdamaian) mengatakan mereka akan mengambil alih Trump Tower sebagai bentuk penolakan pada perlakuan pemerintah Presiden Donald Trump. Jewis Voice for Peace menggambarkan diri sebagai organisasi anti-Zionis Yahudi progresif.

"Kami tidak akan tinggal diam saat rezim fasis ini mencoba mengkriminalisasi warga Palestina dan semua orang yang menyerukan diakhirinya genosida rakyat Palestina yang didanai AS oleh pemerintah Israel," kata kelompok itu dalam sebuah posting di X, dikutip Reuters, Jumat (14/3/2025).

Petugas polisi menahan pengunjuk rasa di dalam Trump Tower selama unjuk rasa menentang penahanan ICE terhadap aktivis Palestina dan mahasiswa pascasarjana Universitas Columbia Mahmoud Khalil, di New York City, AS, 13 Maret 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)Foto: Petugas polisi menahan pengunjuk rasa di dalam Trump Tower selama unjuk rasa menentang penahanan ICE terhadap aktivis Palestina dan mahasiswa pascasarjana Universitas Columbia Mahmoud Khalil, di New York City, AS, 13 Maret 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

Petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa di dalam Trump Tower selama unjuk rasa menentang penahanan aktivis Palestina dan mahasiswa pascasarjana Universitas Columbia Mahmoud Khalil oleh ICE, di New York City, AS, 13 Maret 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)Foto: Petugas polisi menahan seorang pengunjuk rasa di dalam Trump Tower selama unjuk rasa menentang penahanan aktivis Palestina dan mahasiswa pascasarjana Universitas Columbia Mahmoud Khalil oleh ICE, di New York City, AS, 13 Maret 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

Trump Tower, yang terletak di Fifth Avenue Manhattan, adalah rumah bagi Trump Organization. Presiden Trump dan ibu negara Melania Trump memiliki apartemen penthouse.

Putra mereka, Barron, telah tinggal di sana sejak memulai tahun pertamanya di Universitas New York pada musim gugur. Trump Organization tidak segera memberikan komentar atas kejadian ini.

Sementara itu, video menunjukkan bagaimana NYPD menangkap beberapa pengunjuk rasa. Beberapa terlihat dipaksa keluar dengan diangkat. Setidaknya ada 98 orang diamankan.

Kaz Daughtry, wakil wali kota untuk keselamatan publik, mengatakan di Fox News bahwa tidak ada yang terluka, di mana semua pengunjuk rasa juga telah dikeluarkan dari gedung.

Dengan menangkap Khalil, pemerintahan Trump mulai memenuhi janji kampanyenya untuk mendeportasi aktivis kelahiran luar negeri yang berpartisipasi dalam gelombang protes di kampus-kampus AS tahun lalu. Protes tersebut menyusul serangan militer Israel di Gaza, yang terjadi setelah serangan Oktober 2023 oleh kelompok militan Hamas, yang menguasai daerah kantong Palestina tersebut.

Khalil, seorang penduduk tetap resmi AS, telah menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan mahasiswa pro-Palestina di Universitas Columbia. Trump mencap Khalil sebagai "Mahasiswa Asing Pro-Hamas Radikal" di media sosial dan mengatakan penangkapannya adalah yang pertama "dari banyak yang akan datang".

Penangkapan Khalil sebelumnya juga telah diprotes oleh parlemen dari Demokrat, partai oposisi Trump yang Republik. Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah Palestina yang diduduki, dan para pendukung kebebasan sipil lain juga mengecam tindakan Trump.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Janji Tidak Akan Mengusir Warga Palestina Dari Jalur Gaza

Next Article Trump Klaim Dapat Endors Muslim AS dalam Pilpres, Kritik Perang Israel

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|