Turki Chaos! Demo Besar-besaran Pecah karena 'Kudeta', Seret Erdogan

2 weeks ago 6

CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

21 March 2025 15:05

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Polisi antihuru-hara menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstran selama protes terhadap penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu di Ankara, Turki, Kamis waktu setempat. (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Protes ini terjadi di berbagai lokasi di Istanbul dan Ankara, termasuk pintu masuk gedung kotamadya, meskipun ada larangan berkumpul. Barikade polisi terlihat sementara dan puluhan penahanan terkait unggahan di media sosial terjadi. (REUTERS/Umit Bektas)

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Imamoglu, pesaing politik utama Presiden Tayyip Erdogan, ditangkap atas tuduhan korupsi dan membantu kelompok teroris, sebuah tindakan yang dikutuk oposisi sebagai "upaya kudeta" dan yang memicu putaran awal demonstrasi seperti dikutip dari Reuters. (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Tindakan terhadap wali kota populer dua periode itu mengakhiri tindakan keras hukum selama berbulan-bulan terhadap tokoh-tokoh oposisi di seluruh negeri yang telah dikritik sebagai upaya yang dipolitisasi untuk merusak prospek elektoral mereka dan membungkam perbedaan pendapat. (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Namun dalam sebuah wawancara, Ozgur Ozel, ketua oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) yang mencakup Imamoglu, mengatakan bahwa mengatakan bahwa setiap langkah yang melarang Imamoglu mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan berikutnya hanya akan memperkuat dukungan oposisi. (REUTERS/Dilara Senkaya)

Polisi dan demonstran bentrok atas penahanan wali kota Istanbul saat aksi protes di Ankara, Turki, Kamis (20/3/2025). (REUTERS/Cagla Gurdogan)

Sementara Erdogan, dalam komentar pertamanya tentang penahanan tersebut, menepis kritik oposisi sebagai "sandiwara" dan "slogan" yang tidak sempat ditanggapi negara itu. (REUTERS/Dilara Senkaya)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|