Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Rusia pada mengatakan pasukannya telah merebut kota Kurakhove. Kota ini berjarak 32 km (20 mil) dari selatan Pokrovsk, pusat logistik Ukraina yang telah dituju pasukan Rusia selama berbulan-bulan.
Melansir Reuters, Selasa (7/1/2025), kementerian tersebut mengatakan bahwa merebut Kurakhove, yang telah bertahan selama berminggu-minggu, akan memungkinkan pasukan Moskow untuk meningkatkan laju mereka di wilayah Donetsk Ukraina.
Kelompok pemantau Ukraina DeepState, yang melacak garis depan menggunakan sumber terbuka, menunjukkan sebagian besar Kurakhove berada di bawah kendali Rusia.
Kelompok pasukan Khortytsia Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus menyerang Kurakhove tetapi pihak Ukraina berupaya untuk mengidentifikasi dan mengusir kelompok penyerang Rusia di bagian garis depan tersebut.
Sementara itu, para blogger perang Rusia mengatakan Ukraina menyerang di wilayah Kursk untuk hari kedua. Salah satu dari mereka menggambarkan situasi tersebut sebagai hal yang mengkhawatirkan.
"Pagi di wilayah Kursk dimulai dengan mengkhawatirkan lagi. Jelas bahwa kegagalan kemarin tidak akan menghentikan musuh dan dia akan mencoba memaksakan kehendaknya kepada kita lagi hari ini," kata seorang blogger, Yuri Podolyaka, melalui postingan di Telegram.
Ukraina memulai serangan baru pada hari Minggu di Kursk, tempat pasukannya menerobos perbatasan pada tanggal 6 Agustus dan selama lima bulan terakhir telah melawan upaya Rusia untuk mengusir mereka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil memukul mundur serangan pertama Ukraina pada hari Minggu di sebelah utara jalan raya yang menuju ibu kota daerah Kursk.
Namun, para blogger militer Rusia - sekelompok koresponden dan pakar perang yang, meskipun mendukung upaya Moskow, sering mengkritik kekurangannya - mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut untuk hari kedua.
Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina setelah hampir tiga tahun berperang, tetapi keberhasilan Ukraina dalam merebut dan mempertahankan sebagian wilayah Rusia dapat meningkatkan posisi negosiasinya saat kedua pihak bersiap untuk kemungkinan perundingan damai tahun ini.
Keduanya telah berupaya keras untuk meningkatkan posisi mereka di medan perang sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump dilantik pada 20 Januari. Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia akan segera mengakhiri perang, tanpa menjelaskan caranya.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Putin 'Menggila' Gempur Ukraina, Rebut Wilayah Donetsk
Next Article Ukraina Menyerang! Sukses Tembus Perbatasan Rusia-Putin Rapat Darurat