Update Kapolres Ngada: Video Porno Bocor di Australia, Korban 3 Anak

20 hours ago 1

Daftar Isi

Kupang, CNN Indonesia --

Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditangkap Propam Mabes Polri karena dugaan narkoba. Selain itu, dia juga terlibat dugaan kasus asusila terhadap anak di bawah umur dan pornografi.

Berikut deretan fakta-fakta terkait keterlibatan Kapolres Ngada di kasus narkoba, asusila hingga pornografi

Video pencabulan bocor ke Australia

Dugaan perbuatan asusila dan pornografi AKBP Fajar itu disebut kali pertama dilaporkan pihak Australia kepada Pemerintah RI lewat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Kementerian PPPA melanjutkan informasi tersebut ke kepolisian untuk ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan dinas setempat untuk membantu korban.

Plt. Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Imelda Manafe mengatakan video asusila pencabulan yang diduga dilakukan Kapolres Ngada, AKBP. Fajar ditemukan pihak Australia dari salah satu situs Porno.

"Pemerintah Australia dapat video pencabulan dari salah satu situs porno, langsung disampaikan ke kementerian PPA. Dari Kementerian PPA itu menyampaikan ke Polda NTT," kata Imelda dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Tiga korban anak di bawah umur

Sejauh ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kupang menduga ada tiga anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan tersebut.

"Setelah ditelusuri kami baru dapatkan satu korban dan berdasarkan hasil asesmen tiga korban," kata Imelda.

Imelda menjelaskan yang sedang ditangani DP3A Kota Kupang saat ini satu orang korban berusia 12 Tahun. Tapi, berdasarkan asesmen bertambah menjadi tiga orang. Dua korban lagi adalah yang berusia 3 tahun dan 14 tahun.

"Mereka mengalami kekerasan seksual oleh yang diduga pelaku (Kapolres Ngada)," ujarnya.

Korban trauma dan kabur, ada di safe house

Salah satu korban kekerasan seksual AKBP Fajar yang berusia 12 tahun sedang melakukan pendampingan dan berada di rumah aman (safe house). Sementara korban lain masih dalam pengawasan orangtua. Sedangkan satu orang lagi sedang kabur karena takut.

"Satu di bawah umur itu dalam pengawasan orangtua dan didampingi oleh kami, sementara satu ini kami sudah telusuri tapi kabur, dan yang satu di rumah aman," kata Imelda.

Imelda mengungkapkan korban yang berusia 12 tahun mengalami trauma berat dan takut ketemu orang lain. Kini korban sudah menjalani pendampingan selama 20 hari atas permintaan polisi.

"Awal mengalami trauma, dan takut bertemu dengan orang lain," katanya.

Ditangkap Februari di Hotel, Positif Narkoba

AKBP Fajar yang merupakan mantan Kapolres Sumba Timur itu diamankan di salah satu hotel di Kota Kupang dan langsung dibawa ke Jakarta untuk diperiksa Divisi Propam Mabes Polri pada 20 Februari lalu.

Dari hasil pemeriksaan urine, AKBP Fajar dinyatakan positif mengandung narkoba jenis sabu-sabu. Belakangan terungkap, selain kasus narkoba AKBP Fajar juga diduga terlibat kasus asusila anak di bawah umur dan pornografi.

AKBP Fajar yang merupakan lulusan Akpol tahun 2004 itu langsung dinonaktifkan oleh Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga.

Masih diusut Propam

AKBP Fajar saat ini masih diperiksa oleh Propam Polri setelah ditangkap pada Kamis (20/3) lalu.

"Hasil pemeriksaannya masih dalam proses, nanti akan kita update melalui Propam," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Senin (10/3).

Sandi menegaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen penuh menindak teegas seluruh anggota yang melanggar ketentuan. Ia menyebut hal itu juga akan disampaikan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik.

"Siapapun itu yang melanggar ketentuan akan kita tindak tegas dan kita tindak," pungkasnya.

(ely/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|