Update Tragedi Jeju Air: Perpanjang Penutupan Bandara-Ada Ancaman Bom

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan mengatakan pada Senin (6/1/2025) pihaknya akan memperpanjang penutupan Bandara Internasional Muan selama seminggu hingga 14 Januari 2025. Penutupan dilakukan karena masih berlangsungnya penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air.

Melansir Reuters, bandara tersebut seharusnya dibuka kembali pada hari Selasa setelah kecelakaan yang menewaskan 179 penumpang di dalamnya terjadi pada tanggal 29 Desember. Tim investigasi gabungan meningkatkan penyelidikan atas kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan. Dua dari investigator Korea pada Senin akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) dengan perekam data penerbangan untuk dianalisis oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Perekam data penerbangan, bersama dengan perekam suara kokpit, adalah dua kotak hitam yang berisi informasi penting tentang kecelakaan tersebut. Pada Sabtu, investigator mengumpulkan transkrip lengkap dari perekam suara kokpit yang ditemukan dari reruntuhan Jeju Air yang menggunakan pesawat Boeing 737-800. Tidak jelas apakah mereka akan mengungkapkan transkrip tersebut.

Sementara itu, polisi Korsel pada Senin juga mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi gabungan internasional atas surel warga Jepang yang mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan fatal Jeju Air tersebut.

Military personnel work at the site where an aircraft of Jeju Air went off the runway and crashed at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 30, 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon REFILE - CORRECTING ACTION FROM Foto: REUTERS/Kim Soo-hyeon
Military personnel work at the site where an aircraft of Jeju Air went off the runway and crashed at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 30, 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon REFILE - CORRECTING ACTION FROM "WALK" TO "WORK".

Polisi memulai investigasi seminggu yang lalu setelah seorang pejabat Kementerian Kehakiman menerima surel yang dikirim oleh seseorang yang mengaku sebagai pengacara Jepang. Surel tersebut juga berisi ancaman untuk meledakkan bom berdaya tinggi di beberapa daerah pusat kota Korea Selatan.

"Kami berencana untuk meminta kerja sama dari polisi Jepang melalui Interpol dan mengupayakan kerja sama peradilan pidana internasional melalui jalur diplomatik," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional Korea (KNPA).

Polisi menduga ancaman surel terbaru mungkin dilakukan oleh pelaku yang sama yang telah mengirim surel dan faks serupa ke sejumlah organisasi domestik besar sejak Agustus 2003.

Sementara itu, KNPA mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki 126 komentar jahat daring tentang korban kecelakaan Jeju Air dan keluarga mereka yang ditinggalkan hingga Minggu pukul 5 sore waktu setempat.


(tfa/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Usai Kecelakaan Maut, Ramai Warga Korsel Batalkan Tiket Jeju Air

Next Article Penyebab Kecelakaan Jeju Air: Roda Pesawat Diduga Tak Berfungsi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|