Warga Aceh: Bener Meriah Terisolir, Butuh Bantuan Segera

43 minutes ago 1

Warga mengevakuasi kendaraannya yang tertimbun lumpur di depan rumahnya pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi setelah 16 kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir hingga longsor, terhitung 28 November hingga 11 Desember 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Bener Meriah menjadi salah satu wilayah di Ace yang kini masih terisolir. Jalan-jalan terputus akibat longsor dan menara komunikasi rusak terhantam banjir bandang.

Widya (35 tahun), warga asli Aceh yang kini tinggal di Tangerang mengatakan, ia tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga di Lut Kucak, Wih Pesam, Bener Meriah, sejak Senin (24/11/2025). Ia pun merasa cemas dan khawatir tentang kondisi keluarganya di sana.

"Terakhir saya kontak itu hari Minggu, keluarga hanya bilang hujan gak berhenti-henti," ujarnya kepada Republika, Jumat (28/11/2025).

Widya mencoba mengontak lagi pada Senin, tapi tak bisa. Kemudian pada Selasa, tersiar kabar Aceh dihantam banjir dan longsor hebat. 

Ia pun mendapat informasi kalau Bener Meriah dan Aceh Tengah tidak ada siynal dan listrik. Komunikasi bisa dilakukan dengan akses internet satelit seperti Starlink.

"Sekarang minyak tuk genset sudah mulai menipis pak

Banyak desa yang terisolir pak karena jalan putus total dan jembatan putus pak, kalau mau kasih bantuan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah harus lewat udara karena smua akses masuk ke kabupaten putus," ujarnya.

Ia pun berharap bantuan bisa segera tersalurkan ke daerah tersebut, terutama di tempat orang tuanya tinggal.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem telah menetapkan Aceh berstatus tanggap darurat bencana hidrometeorologi pada Kamis (27/11). Penetapan ini dilakukan setelah Aceh dilanda banjir hingga longsor di 16 kabupaten/kota di daerah tersebut.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|