Warga RI Rawan Kena, Kenali Gejala Nomophobia dari Sekarang

1 month ago 29

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak dari kita yang tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpa smartphone. HP kini menjadi alat yang sangat diperlukan dengan banyak sekali kegunaannya.

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan adanya bahaya mental dan fisik yang terkait dengan penggunaan smartphone yang berlebihan.

Smartphone memang berguna. Namun, ketika menghabiskan lebih banyak waktu dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang lain, atau tidak bisa berhenti memeriksa teks, email, feed Twitter, atau aplikasi lain, hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupanyaitu, suatu kondisi yang disebut nomofobia.

Nomophobia merupakan singkatan dari NO MObile PHone PhoBIA. Nomophobia termasuk fobia, di mana muncul kecemasan jika Anda tidak membawa ponsel atau tidak dapat dihubungi karena sinyal atau baterai habis.

Seperti yang dijelaskan oleh psikolog Mark Travers, nomofobia belum dianggap sebagai gangguan mental yang diakui secara resmi seperti fobia spesifik lainnya, seperti ketakutan terhadap hewan atau ketinggian. Namun konseptualisasinya didasarkan pada kondisi-kondisi yang telah dimasukkan dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental.

Penelitian menunjukkan bahwa gejala nomofobia mencakup banyak gejala yang diamati pada fobia lainnya, seperti kecemasan, gemetar, berkeringat, gelisah, dan kesulitan bernapas, demikian dikutip dari Forbes, Selasa (11/2/2025).

Hasil penelitian menunjukkan perasaan nomofobia mungkin juga terkait dengan penarikan diri dari kehidupan sosial dan kecanduan. Dengan demikian, temuan-temuan tersebut dapat mendukung dimasukkannya "Gangguan Kecanduan Ponsel Pintar" dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental.

Sebuah tinjauan sistematis terhadap bukti-bukti pada tahun 2021 menunjukkan bahwa dalam survei populasi global, terdapat rentang prevalensi yang sangat luas dari keberadaan dan tingkat keparahan nomofobia.

Misalnya, tergantung pada studi yang dikutip, persentase responden yang "berisiko" bervariasi dari 13% hingga 79%. Perbedaan antara penelitian mungkin disebabkan oleh kriteria penilaian yang dilaporkan sendiri oleh para peneliti.

Studi yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat besar dari satu negara ke negara lain.

Misalnya, di antara mahasiswa yang disurvei di seluruh dunia, prevalensi nomofobia berkisar antara 6% hingga 73%, tergantung pada negaranya, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada Januari 2023.

Xiaomi Redmi K40 (Dok. Xiaomi)Xiaomi Redmi K40 (Dok. Xiaomi)

Intinya, HP memang memudahkan orang untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan rekan kerja setiap saat. Alat tersebut juga dapat mengambil gambar, membeli barang, mengontrol peralatan rumah tangga, dan mencari apa saja. Namun, dengan kekuatan super ini, ada juga kekurangannya.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari kemungkinan bahaya mental dan fisik yang disebabkan oleh penggunaan ponsel pintar yang berlebihan.

Warga RI candu online

Data terakhir menunjukkan penduduk Indonesia sudah kecanduan HP parah. Lagi-lagi, warga RI ada di peringkat pertama dalam hal waktu yang dihabiskan menatap layar HP.

Dalam State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023, yaitu 6,05 jam setiap hari.

Warga RI adalah satu-satunya masyarakat yang menghabiskan waktu di HP lebih dari 6 jam tiap hari. Pada posisi kedua, warga Thailand hanya menghabiskan 5,64 jam per hari. Argentina ada di posisi ketiga yaitu 5,33 jam per hari.

Kecanduan HP orang Indonesia sebetulnya tidak separah pada 2022. Pada 2022, warga RI menghabiskan waktu hingga 6,14 jam per hari menatap layar HP dan tablet.

Indonesia juga menempati salah satu posisi teratas dalam hal download aplikasi. Data.AI menempatkan warga RI di posisi ke-5 dalam hal download aplikasi. Sepanjang 2023, warga RI sekitar 7,56 miliar kali melakukan download aplikasi.

Dalam hal download, warga China tidak ada saingan. Hanya dalam setahun, warga China 113,41 miliar kali mendownload aplikasi.

Meskipun nomor satu dalam penggunaan HP, ternyata warga RI bukan nomor satu dalam hal penggunaan aplikasi mobile. Warga RI "hanya" menghabiskan 415 miliar jam sepanjang 2023 di aplikasi mobile sehingga ada di posisi ketiga.

Warga yang paling banyak menghabiskan waktu di aplikasi mobile adalah India. Warga India menghabiskan waktu 1,19 triliun jam menggunakan aplikasi mobile.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Teknologi Tegaskan AI Bukan Ancaman Untuk Pekerja

Next Article Bill Gates Ungkap Usia Anak Boleh Punya HP Sendiri yang Paling Tepat

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|