WNI Jangan #KaburAjaDulu ke Australia Bulan Ini, Ada Kabar Ga Enak

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat pengangguran Australia meningkat pada bulan Januari mencapai 4,1%. Hal ini terungkap dari data Biro Statistik Australia (ABS) yang dirilis Kamis (20/2/2025).

Mengutip Reuters, hal ini disebabkan oleh lebih banyak pelamar kerja yang mencari pekerjaan pada bulan Januari. ABS sendiri mencatat pola yang muncul sejak pandemi di mana sejumlah besar orang tidak bekerja pada bulan Januari tetapi mulai bekerja dalam waktu dekat.

Fenomena ini cenderung menyebabkan tingkat pengangguran meningkat pada bulan Januari. Namun, nanti, angka pengangguran itu turun kembali pada bulan Februari.

Di sisi lain, data menunjukkan lapangan kerja bersih naik 44.300 pada bulan Januari dari Desember. Kenaikan juga terjadi pada lapangan kerja penuh waktu, yang naik sebesar 54.100 pekerjaan.

Pertumbuhan lapangan kerja tahunan semakin cepat hingga 3,5%. Ritme ini lebih dari dua kali lipat kecepatan yang terlihat di Amerika Serikat (AS).

"Peningkatan pengangguran melebih-lebihkan sejauh mana pasar kerja melonggarkan bulan lalu," kata Abhijit Surya, ekonom senior di Capital Economics.

"Pasar tenaga kerja yang ketat memperkuat pandangan kami bahwa Bank Sentral Australia (RBA) akan memberikan siklus pelonggaran yang dangkal," tambahnya.

Sebelumnya, RBA pekan ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,10%. Lembaga keuangan itu memperingatkan tidak dapat menjamin pelonggaran lebih lanjut mengingat risiko kenaikan inflasi.

Inflasi inti Australia mencapai 3,2% pada kuartal keempat 2024 dan diperkirakan akan turun di bawah 3,0% pada kuartal ini. RBA sekarang memperkirakan inflasi akan mencapai titik terendah pada 2,7% dan di atas target 2,5%, sebagian besar karena pasar tenaga kerja yang 'ketat'.

Namun, dampak inflasi utama dari lapangan kerja yang kuat biasanya melalui kenaikan upah, dan sebenarnya bergerak ke arah yang berlawanan. Moderasi upah adalah salah satu alasan pasar masih memperkirakan peluang 75% RBA akan memangkas suku bunga lagi pada bulan Mei, setelah melewatkan langkah pada pertemuan bulan April.

Analis sendiri menilai siklus pelonggaran akan dangkal. Suku bunga mencapai batas bawah pada 3,6% pada akhir tahun.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pangkas Pengangguran, Kemnaker Mau Latih 1 Juta Tenaga Kerja

Next Article Ada 'Kiamat' Baru di Australia, Warga Terancam Gak Punya Rumah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|