Wow! Sampai 2034 RI Bakal Bangun 71 GW Listrik Hijau

20 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini sedang menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang akan berlaku 2024-2034. Dalam RUPTL itu, akan ada tambahan kapasitas listrik hingga 71 Giga Watt (GW).

Adapun, tambahan kapasitas mencapai 71 GW tersebut direncanakan akan didominasi oleh sumber listrik dari bauran energi baru terbarukan (EBT).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, menyebutkan saat ini RUPTL yang akan berlaku hingga 2034 itu masih dalam persetujuan lintas kementerian yang melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kita akan membangun 71 giga kapasitas baru nanti 2024 ke 2034 dimana mayoritasnya memang EBT," ujarnya di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) milik PLN di Gandul, Depok, Jumat (27/12/2024).

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengungkapkan akan melakukan rapat final setidaknya pada bulan Januari 2025 mendatang untuk menetapkan RUPTL baru tersebut.

Di tahun 2025, PLN juga sudah akan memulai pembangunan pembangkit EBT secara masif di Indonesia untuk mewujudkan target tambahan kapasitas listrik tambahan sebesar 71 GW di Tanah Air.

"Nanti rencananya dengan Menteri ESDM, Pak Bahlil, dengan Menteri Keuangan kita akan rapat final mungkin di Januari untuk memutuskan dan tentunya nanti ini komitmen PLN mulai 2025 nanti untuk mulai secara masif membangun EBT," katanya.

Tiko bilang, bauran EBT di dalam negeri yang dibangun oleh PLN akan didukung oleh jaringan transmisi atau smart grid yang akan menyambungkan listrik sepanjang Sumatera-Jawa dan Kalimantan-Jawa.

"Sehingga kapasitas EBT yang di Sumatera, di Kalimantan bisa ditarik ke Jawa. Jadi itu nanti mungkin rencana ke depan, 10 tahun ke depan," bebernya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu menyebutkan, pihaknya bersama dengan PT PLN (Persero) sedang menggodok revisi RUPTL tersebut dari yang ada saat ini RUPTL 2021-2030.

"Memang betul kita lagi menyiapkan RUPTL baru, lagi intensif untuk dibahas antara pemerintah dan PLN. Jadi 10 tahun ke depan kita akan membangun 68 GW, 47 GW itu dari Renewable," ujarnya dalam Konferensi Pers Electricity Connect 2024, di JCC, Rabu (20/11/2024).

Di lain sisi, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung juga pernah mengatakan, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, permintaan listrik di dalam negeri juga turut meningkat, khususnya didorong atas produktivitas industri, rumah tangga, hingga kendaraan listrik.

"Kami melihat misalnya di ekosistem kendaraan listrik, itu justru permintaan ke depan itu akan terjadi peningkatan, kemudian kegiatan rumah tangga juga akan terjadi peningkatan, dan juga di industri akan juga terjadi peningkatan," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jaga Kelancaran Nataru, PLN Kerahkan 81 Ribu Personel

Next Article Video:Ambisi Prabowo Tambah 75 GW Listrik EBT, METI Ungkap Masalahnya!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|