10 Laku Zuhud Umar bin Abdul Aziz yang Dongkrak Kesejahteraan Rakyat

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zuhud menjadi gaya hidup berbagai kalangan, termasuk penguasa yang di hadapannya terhampar harta dan kekuasaan. Dengan laku semacam ini, seorang penguasa fokus menyejahterakan rakyatnya dan keadilan.

Nabi Muhammad bersabda,

عَنْ أَبي العَباس سَعدِ بنِ سَهلٍ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النبي صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُول الله: دُلَّني عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمَلتُهُ أَحَبَّني اللهُ، وَأَحبَّني النَاسُ؟ فَقَالَ: (ازهَد في الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وازهَد فيمَا عِندَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ) (1) حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة.

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya)

Contoh penguasa zuhud adalah khalifah Bani Umayah Umar bin Abdul Aziz. Dia terkenal dalam sejarah Islam karena kezuhudan, keadilan, dan ketakwaannya. Ia dilantik menjadi khalifah pada tahun 99 H menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik.

Mengapa Umar, bukan anak Sulaiman?

Sulaiman bin Abdul Malik digantikan oleh Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah karena Sulaiman ingin menunjuk seorang pemimpin yang adil dan bijaksana setelahnya. Sebelum wafat, Sulaiman berdiskusi dengan penasihatnya, Raja' bin Haiwah, tentang siapa yang sebaiknya menjadi penerusnya. Raja' menyarankan Umar bin Abdul Aziz karena reputasinya sebagai orang yang saleh, zuhud, dan adil.

Sulaiman kemudian menulis surat wasiat yang menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah berikutnya, diikuti oleh Yazid bin Abdul Malik sebagai pengganti Umar. Keputusan ini diambil untuk menghindari perpecahan di antara keluarga Umayyah dan memastikan kestabilan pemerintahan.

Sulaiman tidak ingin menunjuk putranya, Ayyub, karena Ayyub lebih dulu meninggal sebelum Sulaiman. Ia juga ragu untuk menunjuk putranya yang lain, Dawud, karena Dawud sedang berada di Konstantinopel dan tidak ada kejelasan tentang kembalinya.

Dengan demikian, Umar yang satu ini menjadi Khalifah pada tahun 99 H dan membawa perubahan signifikan dalam pemerintahan, dengan menekankan keadilan, kesederhanaan, dan penegakan hukum Islam.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|