5 Tahun Pasca Kebakaran, Katedral Notre Dame Paris Kembali Dibuka

Lima tahun setelah kebakaran dahsyat yang meluluhlantakkan Katedral Notre Dame di Paris, landmark ikonis yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO 2019 ini kembali dibuka untuk publik. (REUTERS/Christian Hartmann)

Katedral bersejarah yang berdiri di atas Pulau Île de la Cité di Sungai Seine resmi dibuka kembali untuk publik, setelah upacara peresmian pada Sabtu (7/12) yang dihadiri sejumlah kepala negara dan delegasi tinggi dari berbagai negara. (REUTERS/Sarah Meyssonnier)

Upacara akan dipimpin oleh Uskup Agung Paris, Laurent Ulrich. Ia akan membuka pintu katedral yang terkunci dengan tongkat khusus, menandai dimulainya seremoni. (via REUTERS/CHRISTOPHE PETIT TESSON)

Setelah seremoni pembukaan, Misa pertama akan digelar pada Minggu (8/12) pagi pukul 10:30 waktu setempat, dihadiri Presiden Emmanuel Macron dan para tamu kehormatan. Sesi kedua di malam harinya terbuka untuk publik yang sebelumnya telah memesan tiket secara daring. (AP Photo/Thibault Camus, Pool)

Untuk merayakan momen ini, katedral akan mengadakan Misa khusus dua kali sehari selama delapan hari ke depan. Kegiatan ini menjadi simbol kebangkitan Notre-Dame sekaligus pengingat atas semangat bangsa Prancis yang tak pernah padam. (Christophe Petit-Tesson, Pool via AP)

Ketika kebakaran melanda Notre-Dame pada 15 April 2019, Prancis mengalami salah satu momen tergelap dalam sejarahnya. Presiden Emmanuel Macron, dalam pidatonya dua hari setelah kejadian, berjanji bahwa katedral ini akan dipulihkan dalam waktu lima tahun. (AP Photo/Louise Delmotte)

Presiden terpilih AS Donald Trump (tengah) dan Brigitte Macron (kiri) berbincang di samping Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) di dalam Katedral Notre-Dame de Paris menjelang upacara pembukaan kembali katedral. (via REUTERS/LUDOVIC MARIN)

Pemulihan Notre-Dame adalah proyek monumental yang melibatkan ribuan pekerja dari berbagai disiplin. Donasi yang terkumpul mencapai 840 juta euro sekitar $889 juta atau sekitar Rp13,79 triliun dengan dukungan dari lebih dari 150 negara, termasuk Amerika Serikat dan Arab Saudi. (AP Photo/Bernat Armangue)