Suasana Puskesmas Wedi yang dijadikan posko kejadian keracunan terlihat lengang, Jumat (10/10/2025). (Solopos - Taufiq Sidik Prakoso)
Harianjogja.com, KLATEN – Sebagian dari 50 pelajar yang diduga mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah, masih menjalani rawat inap di RSUD Bagas Waras Klaten.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 26 orang dari 50 pelajar menjalani rawat inap di RSUD Bagas Waras Klaten hingga Jumat (10/10/2025) pagi. Sisanya menjalani rawat jalan. Mereka sebelumnya ada yang mendatangi Puskesmas Wedi dan ada yang datang langsung ke RSUD Bagas Waras Klaten.
Kepala Puskesmas Wedi, Wahyu Ciptadi, menjelaskan kali terakhir dengan gejala keracunan mendatangi Puskesmas Wedi, Kamis (9/10/2025) sore. Hingga Jumat pagi, tidak ada pasien dengan gejala keracunan mendatangi Puskesmas. “Rata-rata keluhannya itu perut sakit, mual dan untuk yang demam sebagian,” jelas Wahyu saat ditemui di Puskesmas Wedi, Jumat.
Dari puluhan siswa, ada dua pelajar SD dan satu TK. Wahyu menjelaskan pemantauan tetap dilakukan kepada pasien yang menjalani rawat jalan melalui bidan desa. “Meskipun sudah dipulangkan, kami usahakan untuk monitoring selama tiga hari. Kalau ada gejala tambahan, kami minta untuk segera ke Puskesmas atau langsung periksa ke rumah sakit,” ungkap Wahyu.
Wahyu juga menjelaskan Puskesmas Wedi masih difungsikan sebagai posko kesehatan. Posko itu sudah dibuka sejak Rabu (8/10/2025) atau saat mulai ada gejala keracunan yang dirasakan sejumlah siswa. Posko setidaknya beroperasi atau dibuka selama tiga hari hingga Sabtu (11/10/2025).
Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan dari laporan yang diterima, semua pasien yang menjalani rawat inap merupakan pelajar SMPN 1 Wedi. “Untuk kondisi yang menjalani rawat inap semuanya membaik,” ungkap Anggit.
Sebelumnya, sejumlah siswa di SMPN 1 Wedi dilarikan ke Puskesmas lantaran mengalami gejala keracunan berupa sakit perut dan pusing, Rabu (8/10/2025). Gelombang siswa mengalami gejala yang sama terus bertambah hingga Kamis (9/10/2025).
Sebelumnya, para pelajar itu mendapatkan menu MBG yang didistribusikan dari salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Wedi, Rabu pagi. Menindaklanjuti informasi itu, petugas kesehatan langsung mendatangi sekolah serta Puskesmas. Penyebab siswa diduga keracunan belum diketahui.
Petugas Dinkes Klaten sudah mengambil sampel makanan yang dinikmati siswa pada Rabu pagi untuk selanjutnya dibawa ke Labkesmas di DIY. Uji laboratorium diperkirakan baru keluar lima hingga tujuh hari berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id