7 Fakta Baru Perang Rusia-Ukraina! Arab Saudi Masuk, Uni Eropa Darurat

2 months ago 21

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah fakta baru muncul dari perang Rusia dan Ukraina. Dari Minggu hingga Senin setidaknya terdapat sejumlah perkembangan baru dari konflik yang melibatkan sesama mantan negara Uni Soviet tersebut.

Dilaporkan bagaimana Ukraina membombardir Rusia dengan 90 drone dan rudal Senin. Dilaporkan pula bahwa drone tersebut menghantam jaringan pipa minyak internasional utama Rusia.

Di sisi lain, pertemuan juga dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Rusia melibatkan Arab Saudi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga terus mewarning pelemahan Eropa karena Presiden Rusia Vladimir Putin.

Lalu bagaimana lengkapnya? Berikut update fakta-faktanya dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (15/2/2025).

1.Drone Ukraina Hantam Pipa Minyak Internasional Rusia

Drone Ukraina menghantam stasiun pemompaan utama di jaringan pipa internasional utama di Rusia. Hal ini mengganggu pasokan dari Kazakhstan.

Kyiv telah menargetkan infrastruktur energi Rusia selama konflik tiga tahun, berusaha menyerang lokasi yang katanya memasok bahan bakar ke tentara Moskow atau membantu menyediakan dana untuk mendukung serangannya. Dalam serangan terbaru semalam, tujuh drone berisi bahan peledak menghantam stasiun pemompaan Konsorsium Pipa Kaspia yang membawa minyak Kazakhstan melintasi Rusia selatan untuk diekspor melalui Laut Hitam, termasuk ke Eropa barat.

"Pengangkutan minyak melalui sistem pipa Tengiz-Novorossiysk dilakukan pada moda pemompaan yang dikurangi," katanya di media sosial, dikutip AFP.

Pipa sepanjang 1.500 kilometer (930 mil) itu dimiliki oleh konsorsium yang sahamnya dipegang oleh pemerintah Rusia dan Kazakhstan serta perusahaan energi besar Barat Chevron, ExxonMobil, dan Shell. Pada tahun 2024, perusahaan itu memuat lebih dari 63 juta ton minyak ke tanker di terminal di pelabuhan Novorossiysk, Rusia selatan.

Perusahaan itu mengatakan serangan itu menghantam stasiun pemompaan Kropotkinskaya, yang terbesar di wilayah Krasnodar, Rusia selatan. Tidak ada yang terluka dan staf mencegah serangan yang menyebabkan tumpahan minyak.

2.Rusia Ancam Seluruh Eropa

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen memperingatkan mengenai perubahan kebijakan AS dalam perang Ukraina. Ia mengatakan hal itu bisa membuat Rusia, mengancam seluruh Eropa.

"Perang di Ukraina telah menjadi impian kekaisaran Rusia, tentang membangun Rusia yang lebih kuat dan lebih besar, dan saya rasa impian itu tidak akan berhenti di Ukraina", katanya kepada wartawan, memperingatkan AS agar tidak berupaya menyetujui gencatan senjata "cepat" yang akan memberi Rusia kesempatan untuk "memobilisasi lagi, menyerang Ukraina atau negara lain di Eropa".

3.Arab Saudi Masuk

Di sisi lain, negeri Raja Salman, Arab Saudi "masuk" ke dalam konflik Rusia-Ukraina. Negeri ini akan menjadi tempat AS dan Rusia bertemu untuk memulihkan hubungan kedua negara, termasuk diakhirinya perang Ukraina.

Diplomat tinggi AS dan Rusia akan bertemu di kerajaan, Selasa. Persiapan untuk kemungkinan pertemuan puncak antara presiden Donald Trump dan Putin juga akan menjadi agenda.

Dalam laporan AFP, mengutip gambar yang ditayangkan oleh saluran berita Rossiya 24, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan ajudan senior Putin Yuri Ushakov, sudah tiba di Riyadh pada Senin. Dari AS, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, dan Utusan Khusus Steve Witkoff juga sudah sampai di negeri itu.

"Pembicaraan itu akan terutama ditujukan untuk memulihkan seluruh hubungan Rusia-Amerika, di samping diskusi tentang kemungkinan negosiasi mengenai resolusi Ukraina, dan menyelenggarakan pertemuan antara kedua presiden," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

4.Eropa Lemah

Ukraina sendiri tidak dilibatkan dalam pertemuan AS dan Rusia di Arab Saudi. Hal ini membuat Zelensky meradang.

Ia menyebut AS tengah berusaha menyenangkan Moskow. Ia pun memperingatkan tentang lemahnya militer Eropa.

"AS sekarang mengatakan hal-hal yang sangat menguntungkan Putin... karena mereka ingin menyenangkannya," kata Zelensky.

"Mereka ingin bertemu dengan cepat dan meraih kemenangan dengan cepat. Namun, apa yang mereka inginkan, 'hanya gencatan senjata', bukanlah kemenangan," tambahnya menurut terjemahan yang disediakan oleh penyiar ARD dari sebuah wawancara yang direkam pada hari Sabtu di Munich.

"Meskipun kesiapan telah meningkat" dalam beberapa tahun terakhir, "dalam hal kekuatan pasukan, jumlah pasukan tempur, armada, angkatan udara, pesawat nirawak... sejujurnya saya pikir Eropa lemah saat ini," lanjutnya.

"Saya katakan kepadanya bahwa Amerika harus menjadi bagian dari ini, karena jika tidak, kita mungkin kehilangan persatuan... Jika besok Ukraina diterima menjadi anggota UE dan NATO, jika pasukan Rusia ditarik dan kami mendapat jaminan keamanan, saya tidak akan dibutuhkan lagi."

5.Zelensky Bertemu Erdogan

Zelensky sendiri akan bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Turki. Ia akan membicarakan mengenai pertukaran tahanan dan masalah lainnya.

"Kunjungan resmi bersama Ibu Negara ke Turki," katanya di akun telegram Senin.

"Pertemuan dengan Presiden Erdogan dan Ibu Negara Emine Erdogan," tambahnya.

6.Eropa Rapat Darurat

Para pemimpin Eropa melakukan rapat darurat Senin. Mereka berusaha mengatasi perbedaan karena kebijakan AS yang baru di bawah Donald Trump.

Perlu diketahui "serangan tajam" diberikan Wakil Presiden AS JD Vance terhadap Uni Eropa di Forum Keamanan Munich. Para pemimpin melakukan pertemuan di Istana Elysee Parncis, yang dibuat Presiden Emmanuel Macron.

Menghadapi salah satu tantangan terbesar mereka dalam beberapa tahun, para pemimpin Eropa khawatir bahwa Trump ingin berdamai dengan Rusia dalam pembicaraan yang bahkan tidak akan melibatkan Kyiv, apalagi Uni Eropa,. Mereka sekarang perlu mempertimbangkan langkah-langkah termasuk meningkatkan pengeluaran pertahanan agar tidak terlalu bergantung pada AS, hingga mengirim pasukan ke Ukraina sebagai pasukan penjaga perdamaian ketika gencatan senjata disetujui.

"Semua orang di pertemuan ini menyadari bahwa hubungan transatlantik, aliansi NATO, dan persahabatan kita dengan Amerika Serikat telah memasuki fase baru. Kita semua melihatnya," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.

"Ukraina layak mendapatkan perdamaian melalui kekuatan dan ini harus menghormati kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorialnya, dengan jaminan keamanan yang kuat," tambah Kepala komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.

7.Putin Menang Lagi di Ukraina

Tentara Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah merebut kembali sebuah desa di wilayah Kursk barat. Tentara Rusia sempat dipukul mundur pasukan Ukraina setelah serangan mendadak lintas perbatasan pada bulan Agustus 2024.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah "membebaskan desa Sverdlikovo". Rusia sendiri mengalami sejumlah kemajuan beberapa minggu ini dengan menguasai sejumlah wilayah Ukraina di pusat peperangan, Ukraina Timur.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Negosiasi AS-Rusia Soal Ukraina, Eropa Tak di Ajak

Next Article Zelensky Sebut "Rencana Kemenangan" Sudah Siap, Putin Kepepet?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|