Abah Guru Sekumpul, Karya dan Ajarannya

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul merupakan seorang ulama karismatik dari Kalimantan Selatan. Ia juga dikenang sebagai pengajar (mursyid) Tarekat Sammaniyah.

Tidak hanya berdakwah dengan langsung (bi al-lisan), Abah Guru Sekumpul juga piawai menulis. Beberapa karyanya ditulis dengan memakai aksara Arab Melayu. Untuk menyebutkan sejumlah buah tangannya, yakni (1) Manaqib Wali Allah Ta’ala Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Qadiry al-Hasani as-Samman al-Madani; (2) Al-Risalah al-Nuraniyyah fi Syarhi al-Tawassulat al-Sammaniyah; dan (3) Al-Imdad fi Aurad Ahl al-Widad.

Selain itu, dia juga mengajarkan buku-buku yang ditulis para pengarang dari beragam fokus keilmuan Islam. Sebut saja Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali, Kitab Sifat 20 karya Utsman bin Abdullah bin al-Alawi, Al-’lmu An-Nabras fi at-Tanbih ’Ala Manhaj al-Akyasi karangan Sayyid Abdullah bin Alawi bin Hasan Al-Athas; serta Tanbih al-Mughtarin oleh Abdul Wahab Asy-Sya'rani.

Melalui buku yang tersebut belakangan itu, Guru Sekumpul mengajarkan pentingnya meniru akhlak generasi emas yang dekat dengan zaman Rasulullah SAW. Di antaranya adalah keteguhan meyakini Alquran dan Sunnah, baik dalam perkataan maupun perbuatan; berserah diri kepada Allah; serta ikhlas dalam berilmu dan beramal.

Hal lain yang dianjurkannya adalah tekad untuk berhijrah kepada kondisi yang lebih baik; meninggalkan perbuatan munafik karena Allah; bersabar atas ujian; bersemangat ibadah; sedikit tertawa dan sering-sering mengingat kematian (dzikrul maut); banyak takut kepada Allah; merenungi makna kematian; serta berhati-hati (wara) terhadap dunia dan syahwat.

Di Kalimantan Selatan, Guru Sekumpul masyhur sebagai pengajar tarekat Sammaniyah. Aliran salik ini didirikan Muhammad bin Abdul Karim, sosok dari awal abad ke-18 yang lahir di Madinah. Beberapa sumber menyebutkan, tokoh yang membawa tarekat ini ke Banjar adalah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, kendati itu bukan satu-satunya tarekat yang diperkenalkannya kepada masyarakat setempat. Salah satu fokus dalam aliran ini adalah pentingnya berzikir kepada Allah.

Di Martapura dan sekitarnya, Guru Sekumpul mengajarkan tarekat Sammaniyah kepada para muridnya, setidaknya mulai semarak sejak 1994. Sanad yang disambungkan dia berasal pula dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|