Airlangga Bertemu Menteri Energi UEA, Bahas Rencana Proyek Baru Ini

2 months ago 27

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, dalam rangkaian kunjungan ke Dubai menghadiri acara World Governments Summit 2025 pada Selasa (11/02/2025).

Pertemuan ini membahas rencana kerja sama dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan energi dan membuka peluang ekspor listrik.

Berdasarkan keterangan resminya, Airlangga mengatakan Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi ke energi hijau, dengan menekankan perlunya skala proyek yang lebih besar.

"Kita harus berpikir besar, bukan hanya dalam skala Mega Watt (MW), tetapi sudah dalam Giga Watt (GW). Dengan energi yang cukup, kita bisa menciptakan berbagai peluang industri baru," ujar Airlangga dikutip Rabu (11/2/2025).

Maka dari itu, pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap investasi yang mendukung transisi energi hijau serta mendukung tercapainya target penguatan pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Menteri Suhail pun menyatakan kesiapan UEA menjadi mitra strategis bagi industrialisasi Indonesia, termasuk dalam mendukung pembentukan sistem power grid di ASEAN yang hingga kini belum terealisasi.

Uni Emirat Arab juga terbuka untuk berinvestasi di berbagai sektor dan mengundang lebih banyak pelaku usaha untuk berkolaborasi dengan Indonesia.

"Kami sangat berminat untuk meningkatkan investasi dan siap mendukung Indonesia untuk menciptakan peluang ekonomi baru melalui investasi di sektor energi, digitalisasi, dan industrialisasi," ujar Menteri Suhail dikutip Rabu (11/2/2025).

UEA juga menekankan pentingnya pembangunan Data Center, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penempatan data di negara-negara besar seperti AS dan China.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara juga menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam sektor industri, termasuk pemanfaatan robotika dan sistem produksi tanpa awak (unmanned production) yang telah diterapkan di beberapa sektor, seperti manufaktur dan pertambangan.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RUU EBT 5 Tahun Mandek Bikin Investasi EBT Sulit Berkembang

Next Article Pengusaha PLTS Tak Patuhi Aturan, Izin Usaha Bisa Dicabut!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|