Angka Kecelakaan Lalu Lintas DIY Diklaim Turun 4 Persen

2 hours ago 1

Harianjogja.com, SLEMAN—Angka kecelakaan lalu lintas di DIY mengalami penurunan 4% dibanding tahun 2024. Sejumlah perilaku pengguna jalan seperti gagal menjaga jarak aman, cerobah saat menyalip dan berbelok masih menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di DIY. 

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Suryo Wibowo menjelaskan dari periode Januari hingga 30 September 2025, total ada 5.202 kejadian kecelakaan yang terjadi di DIY. Suryo mengatakan angka tersebut menurun sebesar 4% dibanding tahun sebelumnya. 

"Tahun ini mengalami penurunan 4% atau 194 kejadian dibanding tahun 2024," terang Suryo pada Senin (6/10/2025).

Penurunan tren kecelakaan lalu lintas yang terjadi tahun ini kata Suryo bisa terjadi karena sejumlah upaya. Pertama, sinergitas antar stakeholder dalam merumuskan upaya berdasarkan data laka Integrated Road Safety Management System (IRSMS). Polda DIY lanjut Suryo juga melakukan kegiatan pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmas Lantas) dan menerjunkan personil pada jam-jam rawan. 

Dijelaskan Suryo, dari 5.202 kecelakaan yang terjadi di 2025, sebanyak 7.034 menimbulkan luka berat, enam luka ringan dan 380 orang meninggal dunia. Suryo menerangkan angka meninggal dunia akibat kecelakaan tahun ini menurun 7% dibanding tahun sebelumnya. 

"Begitu pula dengan korban MD turun 7% atau 27 jiwa," ujarnya. 

Berdasarkan korbannya, kecelakaan yang terjadi mengakibatkan 2.521 pelajar/mahasiswa menjadi korban, korban pegawai 1.219 orang, korban dari unsur petani/peternak/buruh sebanyak 1.160 orang dan unsur wiraswasta 1.124 menjadi korban. 

Selanjutnya Suryo menjelaskan jika berdasarkan perilaku, sebanyak 3.201 kasus kecelakaan terjadi karena perilaku gagal menjaga jarak aman. Kemudian ada 1.668 kasus kecelakaan terjadi karena kecerobohan terhadap arus dari depan. Lalu 1.449 kasus kecelakaan terjadi karena ceroboh saat belok, 620 kasus karena ceroboh menyalip dan 520 kasus terjadi karena ceroboh aturan lajur.

Suryo juga mengatakan jika berdasarkan perilakunya, kecelakaan lalu lintas juga terjadi karena lampu sein/rem tidak menyala. Ada 303 kecelakaan yang terjadi dengan melibatkan unsur ini. Selain itu ada pula perilaku mengabaikan rambu/marka sebanyak 197 kasus dan mengabaikan APILL 142 kasus yang menyebabkan kecelakaan.

Di sisi lain merujuk geometri jalan, kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi di Jalan lurus. Suryo bilang sebanyak 3.929 kasus kecelakaan terjadi di jalan lurus. Kecelakaan di simpang empat ada 542 kasus sedangkan di simpang tiga sebanyak 383 kasus.  

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar saling menghormati antar pengguna jalan. Patuhi aturan berlalu lintas seperti marka, rambu dan APILL dan senantiasa berhati-hati dalam berkendara," tegasnya. 

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|