Arkeolog Temukan Makam Firaun di Mesir, Pertama Dalam 100 Tahun

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Para arkeolog menemukan makam firaun di dekat Lembah Para Raja di Mesir. Penemuan tersebut diumumkan oleh Kementerian Kepurbakalaan Mesir.

Mereka menyebutnya sebagai penggalian makam kerajaan yang pertama kali dilakukan sejak makam Tutankhamen ditemukan lebih dari seabad yang lalu.

Makam yang baru diidentifikasi tersebut adalah milik Thutmose II, yang diyakini memerintah sekitar tahun 1480 S.M.

"Makam tersebut merupakan makam kerajaan terakhir yang hilang dari Dinasti ke-18," kata Kementerian Kepurbakalaan Mesir dalam sebuah pernyataan, dikutip dari New York Times, Minggu (23/2/2025).

Penggalian ini merupakan proyek gabungan antara peneliti Mesir dan Inggris yang dimulai pada 2022, ketika pintu masuk dan koridor utama makam ditemukan.

Para arkeolog pada awalnya mengira makam itu milik permaisuri kerajaan, karena lokasinya yang berdekatan dengan tempat pemakaman para istri kerajaan dan istri Thutmose II, Hatshepsut, yang naik takhta setelah kematiannya.

Terlepas dari pernyataan kementerian bahwa ini adalah penemuan pertama sejak tahun 1922, para arkeolog telah melaporkan penemuan makam firaun di daerah lain di Mesir selama beberapa dekade, termasuk pada tahun 1940 di Tanis dan tahun 2014 di Abydos.

Seorang anggota tim peneliti tidak segera menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi.

"Saya pikir yang mereka maksud adalah makam kerajaan pertama di daerah Lembah Para Raja atau dinasti ke-18," kata Josef Wegner, seorang profesor arkeologi Mesir di Universitas Pennsylvania.

"Ada beberapa kasus makam kerajaan lain yang telah ditemukan," imbuhnya.

Namun, ia mengatakan bahwa makam yang baru diidentifikasi ini merupakan penemuan besar dan menarik, terutama karena bukti-bukti yang diberikannya menunjukkan bahwa Hatshepsut adalah penguasa yang sangat penting pada masanya.

Penggalian menunjukkan bahwa Hatshepsut membangun tempat pemakaman untuk ayahnya, dan untuk Thutmose II, yang merupakan suami dan saudara tirinya. Dan kemudian memindahkan mereka ke makam baru yang dibangunnya.

"Dia menguburkan dua orang yang paling penting dalam hidupnya bersama-sama di makam yang sangat penting ini," kata Wegner, yang juga seorang kurator di Museum Penn di Philadelphia.

"Ini benar-benar mengukuhkan pentingnya Hatshepsut dalam mengokohkan Lembah Para Raja di masa depan," jelasnya.

Makam yang baru saja digali ini juga berada di tempat yang tidak lazim untuk pemakaman seorang raja, yakni berada di bawah dua air terjun dan di bagian bawah lereng, dalam kondisi yang jauh lebih basah pada abad ke-15 S.

Bukti-bukti dari dalam makam menunjukkan bahwa makam ini memang dibangun untuk seorang raja, termasuk potongan-potongan guci-guci pualam yang menamai Thutmose II sebagai "raja yang telah wafat", dan prasasti-prasasti Hatshepsut.

Bagian langit-langitnya juga masih utuh, menunjukkan cat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya, kata para arkeolog.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kasus Fraud Startup RI Bikin Investor Asing Pikir-Pikir

Next Article Pedang Firaun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Lokasi Tak Terduga

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|