Mobil Listrik SU7 Kecelakaan-Tewaskan 3 Orang, Ini Penjelasan Xiaomi

1 day ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi multinasional asal China, Xiaomi, mengaku secara aktif bekerja sama dengan polisi setelah kecelakaan fatal yang melibatkan kendaraan listrik SU7 pada tanggal 29 Maret lalu. Xiaomi juga menyampaikan telah menyerahkan driving data and systems.

Mengutip Reuters, Selasa (1/4/2025), insiden tersebut menandai kecelakaan besar pertama yang melibatkan sedan SU7, yang diluncurkan Xiaomi pada bulan Maret tahun lalu. Kendaraan itu sejak Desember telah mengalahkan penjualan Model 3 milik perusahaan kendaraan listrik (EV) asal Amerika Serikat, Tesla, setiap bulannya.

Saham Xiaomi, yang telah naik sebesar 34,8% tahun ini, ditutup turun 5,5% pada hari Rabu, di bawah kenaikan 0,2% dalam indeks Hang Seng Tech.

Xiaomi tidak mengungkapkan jumlah korban tetapi mengatakan informasi awal menunjukkan mobil tersebut berada dalam mode mengemudi berbantuan cerdas, Navigate on Autopilot (NOA) sebelum kecelakaan dan melaju dengan kecepatan 116 kpj (72 mph).

Menurut Xiaomi, seorang pengemudi di dalam mobil mengambil alih dan mencoba memperlambatnya tetapi kemudian bertabrakan dengan tiang semen dengan kecepatan 97 kpj. Kecelakaan itu terjadi di Tongling di provinsi Anhui, China timur, menewaskan pengemudi dan dua penumpang.

Dalam ikhtisar data yang diserahkan ke polisi setempat yang diunggah di akun Weibo perusahaan tersebut, Xiaomi mengatakan NOA mengeluarkan peringatan risiko akan adanya hambatan di depan dan pengambilalihan langsung berikutnya hanya terjadi beberapa detik sebelum tabrakan.

Media lokal melaporkan bahwa mobil tersebut terbakar setelah tabrakan. Namun, Xiaomi tidak menyebutkan kebakaran tersebut dalam pernyataannya.

Adapun Xiaomi mulai memproduksi EV tahun lalu dengan peluncuran sedan SU7 setelah menjual ponsel pintar, peralatan rumah tangga, dan gawai pintar selama sebagian besar dari 15 tahun perusahaan itu berdiri. Perusahaan tersebut memiliki dua versi sistem smart driving pada EV SU7-nya.

Versi yang dipasangi LiDAR kelas atas, berbeda dengan versi penglihatan murni, memungkinkan fitur navigasi perkotaan seperti penghindaran tabrakan dan pengenalan kendaraan khusus.

Xiaomi mengatakan mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah versi standar dari SU7, yang memiliki teknologi smart driving yang kurang canggih tanpa LiDAR.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Berencana Bangun Stasiun Penelitian di Dasar Laut

Next Article Apple-Oppo-Xiaomi Minggir Dulu, Ini Raja HP di Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|