ASEAN Bisa Jadi Negara Tujuan Investasi Mineral, Ini Kuncinya

2 months ago 16

Bali, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mengungkapkan, bahwa negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bisa menjadi pusat investasi mineral dan logam investor dunia.

Hal ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk membuat Indonesia memiliki ketahanan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.

"Sesuai dengan tema pertemuan kita untuk mempromosikan ASEAN sebagai tujuan investasi logam dan mineral, kita harus menyiapkan data yang lebih rinci yang dibutuhkan investor untuk membuat keputusan dalam menjalankan investasinya," jelasnya dalam acara ASEAN Mining Conference (AMC) 2024, di Meru Sanur, Bali, Senin (18/11/2024).

Adapun, kata Yuliot, kunci agar investasi sektor mineral dan logam bisa masuk di kawasan ASEAN, diperlukan data yang lebih rinci agar para investor asing masuk berinvestasi mengembangkan industri di kawasan ASEAN.

Diantara data yang dibutuhkan adalah ketersediaan data geosains pra kompetitif dan pengembangan mineral, pengemasan.

"Dan promosi kumpulan data untuk menarik perhatian investor secara efektif," tambah Yuliot.

Adapun, data geologi ditegaskan perlu diperkuat agar para calon investor tersebut bisa turut melakukan eksplorasi awal untuk menentukan kelayakan program yang lebih lanjut menuju hilirisasi mineral dan logam di kawasan ASEAN.

"Ketersediaan data geologi dan sumber daya yang kuat, baik data perusahaan pra kompetitif maupun historis, bagi industri eksplorasi dan calon investor selama tahap eksplorasi awal sangat penting untuk keberhasilan awal dan menentukan kelayakan untuk beralih ke tahap berikutnya dari siklus eksplorasi dan pengembangan sumber daya," imbuhnya.

Sejatinya, lanjut Yuliot, negara-negara di ASEAN sendiri merupakan penghasil utama mineral dan logam termasuk nikel, bauksit, timah dan logam tanah jarang.

Beberapa mineral dan logam tersebut bisa mendukung program energi bersih dan transisi energi di dunia.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Negara Anggota ASEAN merupakan penghasil dan penyuling utama logam dan mineral, khususnya mineral penting seperti nikel, bauksit, timah, dan unsur tanah jarang, yang dibutuhkan untuk mewujudkan energi bersih dan transisi digital," paparnya.

Dengan begitu, Yuliot mengatakan kawasan ASEAN nantinya bisa menjadi tuan rumah dari pusat manufaktur penting untuk komoditas kobalt, mangan, grafit, silikon, tembaga, bauksit, hingga alumina. Hal itu dinilai bisa mendorong rantai pasok global yang lebih maju.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kepemilikan Rumah di RI Nomor 5 se-ASEAN, Kalah Dari Laos

Next Article China Tiba-Tiba Warning RI Cs Gegara NATO

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|