Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proyek hilirisasi di Indonesia akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Bukan tanpa alasan, pihaknya sedang meracik 26 komoditas untuk dilakukan hilirisasi
"Tentang 26 komoditas atas perintah Bapak Presiden, waktu itu Pak Jokowi, dan kemudian kami laporan kepada Bapak Presiden Pak Prabowo, untuk membuat, itu keturunan di zaman kami. Dan sekarang kami serahkan kepada Pak Rosan," ujar Bahlil beberapa waktu yang lalu.
Bahlil mengatakan, 91% investasi hilirisasi akan didukung melalui sektor energi. "Karena itu adalah mesin pertumbuhan terhadap ekonomi nasional kita. Sekarang kalau kita berpikir, untuk ekonomi kita harus tumbuh di atas 6%, harus ada mesin pertumbuhan. Dan salah satu di antaranya adalah hilirisasi," tambahnya.
Asal tahu saja, hilirisasi sendiri bertujuan meningkatkan nilai tambah berbagai produk, baik dari sektor tambang seperti mineral dan batu bara, maupun sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Tidak hanya di sektor tambang, hilirisasi juga membawa dampak positif pada sektor non-pertambangan. Misalnya, hilirisasi kelapa sawit yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian, menghasilkan berbagai produk turunan seperti oleofood complex (pangan dan nutrisi), oleochemical dan biomaterial (bahan kimia dan pembersih), serta bahan bakar nabati berbasis sawit seperti biodiesel, green diesel, green fuel, dan biomassa. Produk-produk tersebut terhitung bisa meningkatkan nilai tambah hingga empat kali lipat.
Percepatan implementasi hilirisasi
Di lain sisi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta, baik nasional maupun internasional, untuk mempercepat implementasi hilirisasi.
"Hilirisasi komoditas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menerapkan hilirisasi di berbagai sektor, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Makanya, pemerintah terus perkuat kolaborasi dengan berbagai pihak," kata Agus di Jakarta, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (25/10/2024).
Dengan begitu, Agus mengungkapkan bahwa pemerintah berharap kebijakan hilirisasi di Indonesia mampu menciptakan lebih banyak nilai di dalam negeri, sekaligus mendorong Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: PR Prabowo Pertahankan Surplus Neraca Dagang 54 Bulan Beruntun
Next Article Amerika Serikat Bakal Biayai Pengembangan Semikonduktor RI