Biofuel akan Jadi Pembahasan di COP30

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) Francesco La Camera memperkirakan penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) dan aspek sosial transisi energi akan menjadi fokus utama Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Brasil bulan depan. Dalam forum itu, negara-negara peserta diharapkan menyampaikan target baru pemangkasan emisi dan menilai kemajuan transisi energi yang disepakati dalam pertemuan sebelumnya.

La Camera mengatakan deklarasi akhir COP30 kemungkinan akan mencakup komitmen ambisius terkait biofuel, baik berupa peningkatan produksi global hingga 2035 maupun target penggunaan bahan bakar ramah lingkungan di sektor penerbangan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Saya kira fokusnya akan lebih pada aspek sosial dari transisi (energi) dan juga penggunaan biomassa berkelanjutan,” kata La Camera di sela Singapore International Energy Week, Ahad (26/10/2025).

Ia menambahkan, IRENA telah menyiapkan laporan khusus tentang biofuel yang akan dipresentasikan di COP30. Laporan itu mencakup kerja sama dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk mendorong produksi biofuel berkelanjutan. Menurutnya, COP30 juga akan membahas cara masyarakat berpartisipasi dalam proyek-proyek energi terbarukan di tingkat lokal.

La Camera mengatakan kekurangan kapasitas pembangkit energi terbarukan global menuju 2030 kini mulai berkurang berkat percepatan pembangunan yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Pada COP28 di Dubai dua tahun lalu, lebih dari 100 negara sepakat untuk melipatgandakan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan global pada 2030. Target tersebut menuntut total kapasitas mencapai 11,2 terawatt (TW).

Proyeksi terbaru IRENA menunjukkan kapasitas global masih kekurangan sekitar 0,9 TW untuk memenuhi target itu, namun angka tersebut membaik dibandingkan proyeksi sebelumnya yang memperkirakan kekurangan sebesar 1,49 TW.

Menurut laporan IRENA bulan ini, agar target 11,2 TW tercapai, kapasitas energi terbarukan global perlu tumbuh rata-rata 16,6 persen per tahun mulai 2025 hingga 2030.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|