Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus pencurian pada toko ritel di Singapura terus meningkat hingga membuat pemilik toko khawatir. Laporan kejahatan tahunan Kepolisian tahun 2023 menyoroti bahwa kasus pencurian toko meningkat selama tiga tahun berturut-turut.
Dilansir CNA, ada 3.939 kasus pencurian toko pada tahun 2023, naik 21,4 persen dari 3.244 kasus pada tahun 2022. Ada 2.652 kasus pada tahun 2021 dan sekitar 2.500 kasus pada tahun 2020.
Laporan kejahatan pertengahan tahun 2024 memiliki statistik yang sama mengkhawatirkannya. Dari Januari hingga Juni tahun lalu, 2.027 kasus dilaporkan, ada peningkatan 178 kasus dibandingkan dengan 1.849 yang dilaporkan selama periode yang sama pada tahun 2023.
Selain itu, pencurian toko tetap menjadi salah satu pelanggaran teratas di antara remaja yang ditangkap pada paruh pertama tahun lalu.
Polisi mengaitkan peningkatan kasus pencurian toko terutama dengan lebih banyak insiden yang dilaporkan di supermarket dan toko perawatan pribadi dan kesehatan. Lebih dari separuh kasus melibatkan kerugian di bawah S$50.
Laporan itu juga menyatakan pendekatan utama perusahaan selalu bekerja sama dengan polisi untuk mencegah pencurian di toko.
"Memakai rompi khusus untuk karyawan toko membantu meningkatkan kehadiran staf kami untuk mencegah dan mendeteksi pencurian di toko sekaligus memberikan bantuan kepada pelanggan dengan cara yang tidak mengganggu," katanya, dikutip Sabtu (25/1/2025).
Supermarket Sheng Siong telah mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah ke dalam kamera CCTV mereka untuk meningkatkan keamanan. Teknologi ini dapat menyorot wajah pelanggan di supermarket yang pernah tertangkap mencuri di toko sebelumnya, sehingga para pekerja dapat lebih waspada terhadap kehadiran mereka.
Di Watsons Singapura, direktur pelaksana Irene Lau mengatakan rantai produk kesehatan dan kecantikan tersebut telah mengalami peningkatan 20 persen dalam insiden pencurian selama setahun terakhir.
"Saat ini kami sedang meninjau proposal dari berbagai vendor dan menguji solusi bukti konsep untuk menentukan efektivitasnya di toko kami," katanya. Watsons tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang proposal dan solusi ini.
Hal serupa juga terjadi di tempat oleh-oleh Mustafa Centre di Little India. Hal ini diketahui dari wawancara dengan petugas keamanan bahwa kasus pencurian terjadi "hampir setiap hari," meskipun mereka tidak menelepon polisi untuk setiap insiden.
"Beberapa orang mengatakan mereka lupa membayar, sementara yang lain mengklaim itu sepenuhnya tidak disengaja," kata salah satu staf.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Singapura Ingatkan Perang Dunia Ke-3
Next Article Video: Tiba di Singapura, Paus Fransiskus Keliling Naik Mobil Golf