Bos Bulog Beberkan Isi Kapal Diduga Impor Ilegal di Batam, Mulai Beras Sampai Parfum

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan rincian muatan diduga ilegal yang diamankan aparat di Pelabuhan Sengkuang, Batam, Kepulauan Riau. Ia menyebut barang-barang tersebut masuk melalui tiga kapal yang beroperasi di perairan sekitar kota itu.

Rizal menjelaskan total barang selundupan mencakup 40,4 ton beras, 4,5 ton gula pasir, 2,4 ton minyak goreng, 900 liter susu, 600 kilogram tepung terigu, 240 unit parfum, 360 unit mi impor, serta 30 dus makanan beku (frozen food). Seluruh temuan itu berasal dari operasi yang dilakukan Kodim Batam.

“Kapalnya itu namanya KM Permata Pembangunan yang pertama, yang kedua KM Sampurna 03, yang ketiga KM Rezky Dilaut,” kata Dirut Bulog saat ditemui di kediaman Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Temuan tersebut, jelas Rizal, diperoleh setelah aparat menerima informasi mengenai pergerakan kapal yang merapat ke Pelabuhan Sengkuang pada malam hari. Aparat keamanan kemudian bergerak melakukan pemeriksaan dan mendapati seluruh muatan tidak dilengkapi dokumen resmi. Pemeriksaan lapangan juga mencatat adanya pola masuknya barang campuran, mulai dari beras hingga produk olahan.

“Itu di Pelabuhan Sengkuang, Batam. Itu di Kota Batam. Yang menangkap Kodim Batam,” ujarnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan penindakan barang selundupan ini dapat berlangsung cepat berkat koordinasi antara aparat pusat dan daerah. Ia menerangkan langkah tangkap-muat dilakukan setelah ia berkomunikasi dengan Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, gubernur, wali kota setempat, TNI AL, Bulog, dan Satgas Pangan.

Menurut Amran, laporan masyarakat yang masuk melalui kanal “Lapor Pak Amran” menjadi pemicu awal operasi tersebut. Dari informasi yang diterima pada Senin (24/11/2025) malam WIB, aparat bergerak hingga sekitar tengah malam dan menemukan muatan sesuai rincian di atas.

“Begitu laporan masuk, kami langsung konfirmasi dan komunikasi dengan Pak Pangdam Kepri, Kapolda, gubernur, wali kota, TNI AL, Bulog, dan aparat daerah. Kami ucapkan terima kasih karena bertindak cepat mengamankan 40 ton beras dan minyak goreng,” tutur Mentan.

Amran mengapresiasi masyarakat yang memberikan laporan lengkap beserta bukti visual. Ia memastikan identitas pelapor akan dijaga dan seluruh laporan terkait sektor pertanian ditangani sesuai prosedur.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|