1 hour ago
1
Gerbang baru kawasan Gedung Sate, Kota Bandung.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Pembangunan gerbang masuk Gedung Sate Bandung, kini ramai menjadi sorotan. Hal itu setelah dijadikannya candi bentar sebagai pilar gerbang masuk ke pusat pemerintahan provinsi di Jawa Barat (Pemprov Jabar) tersebut.
Pro kontra pun bermunculan. Sebagian kalangan menilai candi bentar tidak ada kaitannya dengan filosofi kesundaan. Namun, sebagian kalangan lainnya memberikan dukungan penuh djadikannya candi bentar sebagai salah satu arsitektur khas gerbang Gedung Sate. Keberadaan candi bentar dinilai mengakomodir budaya Cirebon sebagai salah satu kekayaan budaya yang ada di Jabar.
Dukungan itu salah satunya disampaikan oleh pegiat budaya Cirebon, Raden Chaidir Susilaningrat. Ia menyambut positif pembangunan candi bentar sebagai gerbang masuk Gedung Sate Bandung. “Saya senang, candi bentar yang sangat identik dengan budaya Cirebon, kini menjadi wajah baru Gedung Sate,” ujar Chaidir, Selasa (25/11/2025).
Chaidir mengatakan, kekayaan budaya di Jabar bukan hanya Sunda. Namun, adapula budaya Cirebonan dan Betawi. Ia menilai, pembangunan candi bentar yang merupakan bagian dari budaya Cirebonan, menjadi langkah positif untuk menunjukkan kekayaan budaya di Jawa Barat. “Dengan adanya candi bentar di Gedung Sate, itu berarti budaya Cirebon telah diberi ruang untuk menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu kekayaan budaya Jawa Barat,” katanya.
Tak hanya candi bentar, kata Chaidir, kekayaan budaya Cirebon lainnya juga telah lebih dulu diakui sebagai bagian dari budaya Jawa Barat. Yakni, batik dengan motif mega mendung. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa budaya Jabar bukan hanya Pasundan.
