Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Indonesia kini tak lagi sekadar hadir sebagai partisipan di forum global, melainkan sebagai pemain utama yang menawarkan solusi. Di bawah kepemimpinan Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, Indonesia unjuk gigi di Sidang Umum PBB dan World Economic Forum (WEF) di New York, AS pada Senin-Selasa (22-23/9/2025).
Kehadiran Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, khususnya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Dalam pidatonya yang visioner, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan global.
Pidato yang disebut Zulhas sangat 'kuat dan visioner' itu mencakup isu perdamaian, perubahan iklim, hingga yang paling krusial: krisis pangan. "Prabowo tak hanya bicara janji. Ia membeberkan pencapaian gemilang Indonesia dalam program swasembada pangan," kata Zulhas di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Menurut Zulhas, Indonesia pada tahun ini, mencatat rekor produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarah. Fakta itu menjadi bukti nyata keberhasilan program yang bertujuan mengamankan kedaulatan pangan nasional.
Zulhas menyebut, keberhasilan itu membawa optimisme Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun mendatang. Presiden Prabowo, sambung dia, bahkan menyebut Indonesia sudah mulai mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina.
"Ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan bukan hanya urusan dagang, tetapi juga alat diplomasi kemanusiaan yang kuat," kata Zulhas.