Dinas P3A Sebut Dugaan Pencabulan Kapolres Ngada Dilaporkan Australia

4 hours ago 1

Kupang, CNN Indonesia --

Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditangkap Propam Mabes Polri karena dugaan narkoba. Selain itu, dia juga terlibat dugaan kasus asusila dan pornografi.

Dugaan perbuatan asusila dan pornografi AKBP Fajar itu disebut kali pertama dilaporkan pihak Australia kepada Pemerintah RI lewat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kemudian, Kementerian PPPA melanjutkan informasi tersebut ke kepolisian untuk ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan dinas setempat untuk membantu korban.

Sejauh ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kupang menduga ada tiga anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama itu ada berita dari Pemerintah Australia itu langsung disampaikan ke kementerian PPA. Dari Kementerian PPA itu menyampaikan ke Polda NTT," kata Plt Kadis P3A Kota Kupang, Imelda Manafe saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (10/3).

Dia menerangkan pemerintah Australia mendapat video dugaan pencabulan tersebut dari salah satu situs porno yang kemudian dilaporkan kepada pemerintah RI. Polda NTT kemudian meminta Dinas P3A Kota Kupang untuk melakukan pendampingan.

"Polda NTT menunjuk kepada kami Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota (untuk lakukan pendampingan)," kata Imelda.

Dia menjelaskan saat ini ada satu anak di bawah umur korban pencabulan yang sedang didampingi Dinas P3A Kota Kupang. Pendampingan itu, katanya, terus dilakukan setiap harinya.

"Sementara kami dampingi itu satu orang usia 12 tahun," kata Imelda.

Dari hasil konseling dengan korban, katanya, dugaan kekerasan seksual oleh AKBP Fajar tersebut sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2024 lalu. Dia mengatakan  konseling dan pendampingan terhadap korban sudah hampir tiga pekan.

"Hari ini sudah hari ke-20," kata Imelda.

Dia mengungkapkan pada awal pendampingan, korban itu sempat mengalami trauma berat. Tapi, sambungnya, kondisi korban setelah 20 hari mendapat pendampingan sudah lebih membaik.

"Awal mengalami trauma, dan takut bertemu dengan orang lain," ujarnya.

Selain itu berdasarkan hasil asesmen, katanya, ditemukan lagi dugaan dua anak di bawah umur. yang menjadi korban. Sehingga, sambung Imelda, total dugaan korban pencabulan itu jadi tiga anak di bawah umur.

"Berdasarkan asesmen bertambah menjadi tiga orang [korban], [dua lagi] berusia 3 tahun dan 14 tahun," ujarnya.

"Mereka mengalami kekerasan seksual oleh yang diduga pelaku (Kapolres Ngada)," imbuh Imelda.

CNNIndonesia.com masih berusaha mendapatkan keterangan terkait kasus asusila yang diduga menjerat AKBP Fajar itu ke Polda NTT sejauh ini.

Sebelumnya Kapolres Ngada AKBP Fajar diamankan tim Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Polda NTT pada Kamis (20/2) lalu atas dugaan kasus narkoba dan asusila.

Usai diamankan AKBP Fajar langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di Divisi Propam Polri.

Penangkapan terhadap AKBP Fajar dikonfirmasi Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga kepada CNNIndonesia.com Senin (3/3) lalu.

Dari hasil pemeriksaan tes urine yang dilakukan Divisi Propam Polri terhadap AKBP. Fajar dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Selain itu, AKBP Fajar pun diduga terjerat kasus asusila.

Untuk adminstrasi di Polres Ngada, Kapolda NTT telah menunjuk Plh Kapolres Ngada.

(eli/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|