Dulu Pusat Tas Tajur Bogor Mampu Ekspor Sampai Bikin Macet, Kini Sepi

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepinya sentra tas legendaris di kawasan Tajur Bogor, Indonesia tak hanya terjadi di toko-toko, juga terjadi di pabrik produksi tas-tas tersebut. Namun di era jayanya, pabrik tersebut sempat mengekspor hasil produksinya ke beberapa negara, umumnya di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia. Namun kini tak lagi bisa ekspor, permintaan dari dalam negeri pun sepi..

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lokasi tersebut pada Rabu (8/10/2025) lalu, tampak hanya tersisa beberapa toko tas di Tajur. Padahal dahulu, ramai berderet toko-toko tas di kawasan tersebut.

Bahkan kini, pabrik-pabrik yang memproduksi tas-tas tersebut juga semakin langka. CNBC Indonesia hanya menemukan satu pabrik tas yang kini sudah tak lagi memproduksi tas.

Pabrik pertama yang ditemui lokasinya tak jauh dari jalan raya Tajur. Namun, lokasinya yang berada di dalam perumahan membuat kesulitan menemukan pabrik tersebut.

Saat ini kondisinya sangat sunyi sepi dan tidak ada keramaian aktivitas yang terlihat. Bahkan, tampak pabrik tersebut juga terlihat kurang terawat. Ada kabar bahwa para pekerja di pabrik tersebut sudah berkurang banyak, dari sebelumnya tersedia ratusan pekerja, kini hanya tersisa enam pekerja saja.

Hal ini diungkap oleh Supardi (samaran), salah satu petugas keamanan di pabrik tersebut. Supardi mengatakan, kondisi pabrik yang sunyi sepi sudah terjadi sejak pandemi Covid-19. Bahkan kini, kondisinya makin memprihatinkan.

Pantauan Toko-Toko Tas Legendaris di Jalan Tajur, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)Foto: Pantauan Toko-Toko Tas Legendaris di Jalan Tajur, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)
Pantauan Toko-Toko Tas Legendaris di Jalan Tajur, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)

"Ya sudah mulai sepi sejak Covid-19. Saat itu, masih bisa produksi buat yang di atas (toko-toko tas Tajur). Tapi lama kelamaan, pabrik enggak sanggup akhirnya berhenti produksi ya sekitar 2-3 tahun sebelumnya," kata Supardi saat ditemui CNBC Indonesia.

Ia menambahkan, saat masih ramai, pabriknya tak hanya memproduksi, juga melayani penjualan tas. Bahkan, pabrik tersebut juga melayani ekspor ke Malaysia, Thailand, bahkan Korea Selatan.

"Dulu waktu masih ramai, ini jalan (depan pabrik) bisa tembus Jalan Pajajaran. Jadi orang-orang kalau ke sini enggak usah lewat depan Jalan Tajur yang perlu turun tajam. Dulu selain produksi, melayani penjualan juga di sini. Bahkan bisa ekspor ke beberapa negara seperti Malaysia dan Korea Selatan," ungkapnya.

"Tapi kalau sekarang, sudah sampai setop produksi, ekspor pasti sudah enggak bisa, produksi saja sudah enggak ada, paling bisanya ya servis tas," lanjutnya.

Selain itu, kini, pabrik tersebut hanya memperkerjakan sebanyak enam orang saja.

"Wah, pekerja sudah tinggal 6 orang, dari ratusan, 6 itu satpam 2, sama tukang servis 4 orang," jelasnya.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, toko-toko tas ini berada di Jalan Tajur. Hingga 2015, di Jalan Tajur ini berdiri sekitar 40 toko tas dengan skala bisnis menengah sampai besar. Kemudian berkurang menjadi 20 dan kini hanya tersisa sekitar 10 toko yang masih bertahan.

Jalan Tajur Bogor juga dulunya rawan titik macet terutama di akhir pekan karena banyaknya angkot yang ngetem di depan toko tas hingga menjadi parkir bus pariwisata. Banyak wisatawan lokal terutama dari Jakarta dan daerah sekitar Bogor yang mengunjungi kota Bogor bahkan hanya untuk berburu tas bikinan lokal tajur ini. Salah satu pabrik tas yang terkenal yang justru terletak di daerah Katulampa - Bantar kemang adalah Sumber Karya Indah (SKI). Pabrik ini juga menggabungkan belanja tas dengan pusat rekreasi keluarga. Selain SKI banyak juga outlet-outlet dari pengrajin rumahan kecil menghiasi daerah Tajur dan daerah sekitar tajur lainnya.

Kini kondisinya berbanding terbalik menjadi sunyi sepi dan tak ada lagi kemacetan. Hanya beberapa toko tas yang masih bertahan, meski hampir tak ada yang pengunjung yang datang. Beberapa toko tas masih bertahan seperti Bogor Tas, Sumber Tas Tajur, SKI Tajur, dan Donatello. Sedangkan sisanya, termasuk Terminal Tas sudah gulung tikar. Adapun untuk Terminal Tas, kini rukonya dikabarkan akan tergantikan oleh toko mebel dan 2 toko lainnya yaitu Tas Tajur 33, Dunia Tas, hingga Pusat Tas Tajur sudah tutup.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gempa Bumi Doublet Goyang Kota Bogor, Ini Kata BMKG

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|