Fakta Baru Penembakan di Sekolah Tewaskan 11 Orang, Polisi Ungkap Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian Swedia kembali mengungkapkan fakta-fakta baru terkait penembakan sebuah pusat pendidikan di Orebro Selasa lalu yang menewaskan 11 orang. Fakta ini terungkap setelah polisi melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Mengutip Reuters, Kamis (6/2/2025), polisi menemukan beberapa senapan berlisensi di TKP. Polisi yakin tersangka pembunuh, yang diidentifikasi oleh sumber Reuters dan media Swedia sebagai Rickard Andersson, seorang pria pengangguran berusia 35 tahun, bertindak sendiri tanpa rekan. Motif pelaku masih didalami

"Kami telah menemukan beberapa senjata di sekolah. Itu disebut senjata laras panjang, senapan," kata seorang juru bicara polisi kepada Reuters. "Itu adalah senjata berlisensi dan dapat dikaitkan dengan tersangka pelaku."

"Sejauh ini tidak ada bukti bahwa penembak, yang jasadnya ditemukan di tempat kejadian, memiliki motif ideologis."

Selasa lalu, sebuah penembakan terjadi di pusat pendidikan keterampilan dan Bahasa Swedia untuk imigran di Orebro, sebuah kota berpenduduk lebih dari 100.000 orang yang berlokasi sekitar 200 km Barat Stockholm.

Meskipun Swedia telah mengalami gelombang kekerasan bersenjata dalam beberapa tahun terakhir terkait dengan kejahatan geng, insiden ini telah menggegerkan Negeri Scania itu. Perdana Menteri Ulf Kristersson menyebut serangan itu sebagai "hari yang gelap" bagi Swedia

Saksi mata mengungkapkan para korban berlindung di ruang kelas dan bersembunyi di bawah tempat tidur untuk kabur dari si penembak. Ketika mereka dilepaskan oleh polisi, mereka mengatakan melihat genangan darah di tempat para korban ditembak. Polisi masih berupaya mengidentifikasi korban tewas secara resmi.

"Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di sana dan belum semua orang teridentifikasi secara pasti. Ada formalitas untuk itu," kata juru bicara kepolisian.

Sementara polisi belum mengungkapkan identitas para korban, gereja Ortodoks-Suriah di Orebro mengatakan di Facebook bahwa salah satu anggotanya, seorang pria, termasuk di antara korban tewas dalam penembakan tersebut.

Banyak siswa di sistem sekolah dewasa Swedia adalah imigran yang mencari kualifikasi untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan di negara Nordik tersebut, sambil juga belajar bahasa Swedia.

Namun tidak seperti di banyak negara, akses ke sekolah-sekolah di Swedia pada umumnya tidak dikontrol dengan ketat. Berbicara kepada Radio Swedia, Menteri Sekolah Lotta Edholm, mengatakan bahwa hal itu harus diubah.

"Saya pikir sekolah, seperti kebanyakan tempat kerja lainnya, sebenarnya harus dikunci dan kepala sekolahlah yang harus memutuskan siapa yang boleh masuk," ujarnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Penembakan Massal di Swedia Tewaskan 10 Orang

Next Article Swedia Tuduh Iran soal Gerakan Balas Dendam Pembakaran Al-Qur'an

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|