Induk Facebook PHK Besar-Besaran, Karyawan di Singapura Kena Pangkas

1 month ago 28

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh raksasa teknologi Meta telah berdampak cukup serius di Singapura. Ini terungkap dalam unggahan publik di platform LinkedIn dan keterangan dari sumber yang berbicara kepada The Straits Times.

Hal tersebut muncul setelah bocornya memo internal dari Wakil Presiden Sumber Daya Manusia Meta, Janelle Gale pada Februari. Dalam memo itu, induk dari Facebook ini menginformasikan rencana untuk melakukan PHK secara global sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan.

Berdasarkan catatan yang beredar, pemberitahuan kepada karyawan yang terdampak mulai dikirimkan pada pukul 21.00 waktu Singapura pada 10 Februari di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

Sementara itu, pekerja di lebih dari selusin negara di Eropa, Asia, dan Afrika diperkirakan menerima pemberitahuan mereka antara 11 hingga 18 Februari.

Seorang pengguna LinkedIn yang mengidentifikasi dirinya sebagai manajer produk Meta di Singapura mengungkapkan dalam unggahan publik pada 11 Februari.

Unggahan tersebut berisi meskipun ini bukan gelombang PHK pertama yang ia saksikan selama hampir tiga tahun bekerja di perusahaan tersebut, situasi ini "tidak pernah menjadi lebih mudah".

"PHK di Meta kemarin sangat emosional dan menantang bagi banyak dari kami," tulisnya, menambahkan tagar #metalayoffs sebagai bentuk solidaritas dengan mereka yang terdampak," ujarnya dikutip dari straits times, Minggu (16/2/2025).

Dia juga mencatat dalam unggahannya bahwa beberapa karyawan yang terkena PHK sedang mengambil cuti melahirkan atau cuti orang tua pada tahun 2024.

Christopher Fong, salah satu pendiri platform jaringan karier Key, mengorganisir pertemuan selama dua jam di sebuah bar di Clarke Quay pada 13 Februari untuk membantu para pekerja Meta yang terkena PHK agar dapat terhubung satu sama lain.

Acara ini turut diselenggarakan oleh dua mantan staf Meta yang kehilangan pekerjaan dalam putaran PHK sebelumnya.

"Orang-orang yang pernah mengalami PHK ingin membantu dan memberikan rasa kenyamanan serta inspirasi kepada mereka yang menghadapi situasi yang sama," ujarnya kepada The Straits Times, seraya menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada "gelombang pertama" PHK Februari 2025.

"Kami ingin berbagi pembelajaran tentang cara bangkit dari PHK, mempertimbangkan peluang karir, dan memberikan dukungan baik itu dalam bentuk kopi, pendakian, atau sekadar percakapan bagi profesional teknologi yang membutuhkannya," tulisnya di LinkedIn.

Ia menambahkan platform tersebut menawarkan berbagai saluran dukungan, seperti nasihat seputar PHK serta dukungan mental dan kesejahteraan, bagi pekerja terdampak agar dapat menemukan bantuan dari komunitas teknologi yang lebih luas.

Penyelenggara acara mengatakan sekitar 20 orang hadir dalam pertemuan tersebut, dengan sekitar setengahnya adalah mereka yang terkena PHK awal pekan itu.

Salah satu penyelenggara acara, Grace Clapham, yang merupakan salah satu pemimpin komunitas alumni Meta di kawasan Asia-Pasifik, mengatakan bahwa posisi yang terkena PHK di Singapura mencakup berbagai fungsi, termasuk teknik, kemitraan, operasi bisnis global, dan kebijakan.

Para penyelenggara menambahkan bahwa karyawan terdampak membutuhkan berbagai jenis dukungan mulai dari mengelola 30 hari pertama setelah PHK hingga menemukan kelompok dukungan yang dapat menjadi tempat berbagi secara terbuka.

Namun, mereka juga mengakui bahwa tidak semua orang siap untuk berbicara dengan orang lain segera setelah kehilangan pekerjaan.


(ven/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mark Zuckerberg Ungkap Pengganti HP 6 Tahun Lagi

Next Article Badai PHK Melanda TikTok, 700 Orang Mau Digantikan dengan AI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|