Israel Bombardir Bantuan Dunia ke Palestina, 13 Drone Serang 10 Kapal

1 hour ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia -  Penyelenggara armada bantuan dan aktivis pro-Palestina melaporkan bahwa beberapa kapal mereka telah menjadi sasaran beberapa pesawat nirawak (drone). Hal ini terjadi setelah Israel menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap gerakan tersebut yang hendak menuju Gaza.

Global Sumud Flotilla mengatakan lebih dari selusin ledakan terdengar di sekitar armada saat berlayar di lepas pantai Yunani pada Selasa malam (23/9/2025). Para aktivis menyebut banyak "benda tak dikenal" yang dijatuhkan di dek.

"Beberapa pesawat nirawak, benda tak dikenal dijatuhkan, komunikasi terputus, dan ledakan terdengar dari sejumlah kapal," katanya.

Anggota parlemen Polandia, Franek Sterczewski, yang berada di salah satu kapal, mengunggah di akun X. Bahwa telah terjadi 13 serangan terhadap total 10 kapal, termasuk kapal yang ditumpanginya.

"Tiga kapal rusak," tambahnya.

Hal sama juga dikatakan sktivis hak asasi manusia (HAM) Jerman dan anggota armada, Yasemin Acar. Dalam sebuah video yang diunggahnya di Instagram bahwa lima kapal telah diserang.

"Kami hanya membawa bantuan kemanusiaan," ujarnya.

"Kami tidak punya senjata. Kami tidak mengancam siapa pun. Israel-lah yang membunuh ribuan orang (dan) membuat seluruh penduduk kelaparan," tegasnya.

Dalam video sebelumnya, Acar mengatakan para aktivis telah melihat 15 hingga 16 drone. I menambahkan bahwa radio mereka telah diredam karena musik keras terdengar.

Sementara itu, satu video yang diunggah di laman Instagram resmi armada menunjukkan sebuah ledakan yang katanya direkam dari kapal Spectre pada pukul 01.43 GMT. Penjaga pantai Yunani mengatakan bahwa sebuah kapal patroli badan perbatasan Uni Eropa (Frontex) telah mendekati satu kapal, dan tidak melihat tanda-tanda kerusakan.

"Ruang operasi penjaga pantai diberitahu tentang insiden tersebut setelah pukul 02.30 (23.30 GMT). Sebuah kapal patroli Frontex pergi ke lokasi kejadian. Kapal layar tersebut baik-baik saja. Tidak ada kerusakan. Mereka yang berada di kapal menyebutkan insiden tersebut, tetapi belum dipastikan apakah itu benar-benar terjadi," kata seorang juru bicara penjaga pantai.

Juru bicara tersebut tidak dapat mengonfirmasi apakah insiden yang dituduhkan itu terjadi di perairan internasional. Dihubungi di kantor pusatnya di Warsawa, Frontex tidak dapat segera mengonfirmasi atau membantah insiden tersebut.

Armada Global Sumud berlayar dari Barcelona awal bulan ini dengan tujuan untuk menembus blokade Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut. Saat ini berjumlah 51 kapal, yang sebagian besar berada di lepas pantai Pulau Kreta, Yunani.

Kapal-kapal yang menunggu untuk bergabung dengan armada tersebut telah menjadi sasaran dalam dua dugaan serangan drone di Tunisia. Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg termasuk di antara mereka yang naik di negara Afrika Utara itu.

Israel, yang sebelumnya memblokir dua upaya aktivis untuk mencapai Gaza melalui laut pada bulan Juni dan Juli, mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan mengizinkan armada tersebut yang sedang dalam perjalanan mencapai wilayah Palestina. Israel mendapat tekanan internasional yang besar untuk menghentikan perangnya di Gaza, di mana ia telah melancarkan serangan darat terhadap Kota Gaza yang dilanda kelaparan.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Makin Kejam, 9.000 Anak di Gaza Alami Kelaparan Akut

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|