Jepang Akan Mengakui Negara Palestina, Tapi....

2 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Jepang mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa pengakuan Tokyo atas Negara Palestina hanyalah masalah waktu. Hal ini terjadi saat sejumlah negara dunia sudah mengakui Palestina itu, di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Selasa waktu New York, Amerika Serikat (AS).

Dalam pernyataannya, Ishiba menyebut pengakuan Palestina akan dilakukan jika "tindakan sepihak oleh pemerintah Israel kepada Palestina terus menerus dilakukan". Pengakuan juga menurutnya perlu untuk mendukung Solusi Dua Negara (two state solution), yang menghendaki Israel dan Palestina hidup damai berdampingan.


"Saya merasa sangat geram dengan pernyataan yang dibuat oleh pejabat senior pemerintah Israel yang tampaknya secara kategoris menolak gagasan pembangunan negara Palestina," kata Shigeru Ishiba.

"Saya harus menyatakan dengan jelas bahwa jika tindakan lebih lanjut diambil yang menghalangi realisasi solusi dua negara, Jepang akan terpaksa mengambil langkah-langkah baru sebagai tanggapan," tambahnya.

Walau begitu, Ishiba mengatakan bahwa teror yang ditimbulkan oleh Hamas dan kehancuran di Gaza yang terjadi hari ini telah membuat banyak orang merasa sangat sedih. Ia juga mendesak Palestina untuk membangun sistem pemerintahan yang akuntabel.

"Yang terpenting adalah Palestina dapat eksis secara berkelanjutan, hidup berdampingan secara damai dengan Israel," kata Ishiba.

"Saat kami mengundang Palestina untuk mengambil perannya sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab. Pihak Palestina harus membangun sistem pemerintahan yang menjamin akuntabilitas," tambahnya.

Langkah-langkah terbaru untuk mengakui Palestina menyusul serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Hampir 80% anggota PBB mengakui Negara Palestina, dengan sejumlah negara termasuk Inggris, Kanada, dan Prancis menambahkan nama mereka minggu ini setelah hampir dua tahun perang di Gaza.

Selama hampir dua tahun sejak saat itu, operasi militer Israel telah menewaskan 65.382 warga Palestina, sebagian besar warga sipil. Data itu merujuk catatan kementerian kesehatan dan sudah ditegaskan dapat diandalkan oleh PBB.

Di bawah Presiden AS Donald Trump, Washington berpendapat bahwa pengakuan tersebut secara efektif memberikan imbalan kepada Hamas atas serangan itu, yang mengakibatkan kematian 1.219 warga Israel, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi. Jepang, anggota G7, adalah sekutu dekat AS dan menampung sekitar 54.000 personel militer AS. 

Di tempat lain di Asia, Korea Selatan (Korsel) dan Singapura juga belum mengakui Palestina sebagai sebuah negara.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pesawat Militer Jepang Jatuh ke Danau Usai Lepas Landas

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|