Jumlah Peserta JKN Hampir 100%, BPJS Kesehatan: AS Kalah!

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2024, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia hampir mencapai 100 persen dari total keseluruhan warga Indonesia dan sukses mengalahkan Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan bahwa total jumlah peserta JKN per 31 Oktober 2024 telah mencapai 277.538.004 jiwa atau sekitar 98,25 persen penduduk Indonesia. Ghufron menyebut, capaian ini telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Kalau kita lihat, RPJMN kita itu menargetkan bahwa 2024 [cakupan kepesertaan JKN] sudah harus mencapai 98 persen. Banyak orang pesimis, ya, tapi rupanya BPJS ini luar biasa. Tahun 2024 telah mencapai sekarang ini 98,25 persen," ujar Ghufron dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Pengawas dan Direktur Utama BPJS Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Sebagai informasi, data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Semester I 2024 mencatat bahwa total jumlah penduduk Indonesia mencapai 282.477.584 jiwa. Dengan demikian, jumlah warga yang belum terdaftar JKN adalah sekitar 4,9 juta orang atau 1,75 persen dari total keseluruhan.

Ghufron mengklaim, capaian yang diraih oleh BPJS Kesehatan ini sukses mengalahkan AS. Sebab, hingga saat ini masih ada 30 juta penduduk AS yang masih belum terjaminan kesehatannya oleh pemerintah.

"[Cakupan kepesertaan JKN mencapai] 277 [juta] itu jauh lebih cepat daripada Amerika. Sebagai contoh, sekarang masih ada 30 juta penduduk [AS] yang belum ter-cover," ungkap Ghufron.

Selain AS, Ghufron juga menyebut bahwa proses Indonesia untuk mencakup 98 persen kepesertaan jaminan kesehatan tergolong sangat cepat jika dibandingkan dengan Jerman, Brussel, Jepang, hingga Korea Selatan. Bahkan, ia mengatakan Indonesia berhasil melampaui rekor Negeri Ginseng, yakni hanya memerlukan waktu 10 tahun untuk mencapai 98 persen kepesertaan jaminan kesehatan.

"Itu kalau di Jerman, perlu waktu 127 tahun untuk 85 persen penduduknya ter-cover. Brussel, ibu kota Uni Eropa, perlu waktu 170 tahun. Sementara Jepang perlu 36 tahun," beber Ghufron.

"Paling cepat di dunia itu Korea Selatan, perlu waktu 12 tahun. nah, Indonesia rupa-rupanya lebih cepat dari Korea Selatan. Luar biasa," pungkasnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tapera & Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga RI Siap Hadapi 2025?

Next Article Bikin SIM Wajib Punya BPJS Kesehatan, Cek Biayanya di Sini!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|