KBRI Nairobi Serukan Kolaborasi Asia-Afrika di Blue Economy Summit

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA — Minister Counsellor KBRI Nairobi Wisnu Lombardwinanto, menyampaikan Keynote Speech mewakili Duta Besar RI di Nairobi di Mombasa, Kenya, Selasa (25/9/2025)

Wisnu mengungkapkan, potensi besar kolaborasi negara-negara Asia dan Afrika untuk tingkatkan pengembangan Ekonomi Biru.  Hal itu disampaikan Wisnu di awal Sesi Utama “Blue Economy Summit”, yang berlangsung di Prideinn Resort Hotel, Mombasa, Kenya.

Acara yang dihadiri oleh Gubernur Mombasa, Kenya, dan sekitar 1.200 peserta dari berbagai negara tersebut menghadirkan Duta Besar Slovakia, Duta Besar Uni Eropa, Wakil Duta Besar Jerman, untuk Kenya, dan Principal Secretary for State Department of Blue Economy Kenya.

Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, dan pemilik salah satu garis pantai terpanjang di dunia, serta Mega Biodiverse Country, Indonesia memandang laut sebagai urat nadi kehidupan, tempat jutaan orang bergantung pada sumber daya laut untuk pangan, mata pencaharian, dan status sosial. 

Indonesia menempatkan ekonomi biru di pusat agenda pembangunan, dan sebagai jalur penyeimbang kemanfaatan ekonomi dengan pengelolaan lingkungan, memastikan kesejahteraan, sekaligus menjaga laut untuk generasi sekarang dan mendatang. 

Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting, antara lain dengan memperkuat pengelolaan perikanan dan memerangi IUU Fishing, termasuk melalui ratifikasi Perjanjian FAO Port State Measures; melestarikan jutaan hektar wilayah laut, memulihkan hutan bakau dan terumbu karang; serta mengurangi sampah plastik laut melalui inisiatif nasional dan lingkungan. 

Indonesia juga memelopori pembiayaan inovatif. Membangun sukuk hijau yang berdaulat, dan mengeksplorasi blue-bond, blended-financing, dan crowd-funding, sekaligus mengembangkan Blue Economy Index untuk memantau kemajuan dan berbagi praktik terbaik sektor ekonomi biru. 

Di tingkat internasional, Indonesia memimpin Working Group on Blue Economy di IORA, dan berperan aktif di ASEAN, Archipelagic and Islands States Forum, UN Ocean Conference, Our Ocean Conference, High Level Panel on Sustainable Ocean Economy, International Maritime Organization, dan ITLOS. Dalam platform-platform ini, Indonesia tidak hanya berkontribusi tetapi juga memperjuangkan solusi bagi tata kelola laut yang berkelanjutan, termasuk Ekonomi Biru. 

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|