Kebakaran Hebat Guncang Korsel, 35 Heli Dikerahkan-Ribuan Dievakuasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hebat menghanguskan beberapa wilayah di tenggara Sancheong, Korea Selatan (Korsel). Otoritas menyebut telah mengerahkan helikopter secara intensif untuk memerangi kebakaran yang telah terjadi selama empat hari berturut-turut.

Melansir Yonhap, mengutip pemerintah provinsi, sebanyak 36 helikopter dikerahkan ke dua wilayah di Provinsi Gyeongsang Selatan, sekitar 250 kilometer di tenggara Seoul, mulai Senin (24/3/2025) pagi. Di beberapa titik lokasi kebakaran, 2.341 petugas pemadam kebakaran dan tentara dikerahkan untuk mencegah kebakaran hutan menyebar ke rumah-rumah dan fasilitas.

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa sekitar 1.350 tentara dari Angkatan Darat, Korps Marinir, dan Angkatan Udara, serta 35 helikopter, telah dikerahkan. Diharapkan kebakaran hutan bisa teratasi dan bantuan medis diberikan.

"Kementerian telah memerintahkan komandan di lokasi untuk memprioritaskan keselamatan pasukan yang dikerahkan dan bagi unit militer untuk lebih berhati-hati saat melakukan latihan tembak untuk mencegah kebakaran," kata Juru Bicara Kementerian Jeon Ha-kyou dalam jumpa pers rutin.

Perlu diketahui, kebakaran bermula di Kabupaten Sancheong, sekitar 250 kilometer di tenggara Seoul, pada Jumat dan menyebar ke wilayah-wilayah lain. Kebakaran terjadi akibat dipicu oleh angin kencang.

Api kemudian menyebar ke Hadong, menyebabkan 589 orang dari 387 rumah tangga di kedua daerah itu mengungsi. Sekitar 1.500 penduduk telah dievakuasi ke tempat penampungan.

Sebanyak 3.286,11 hektar lahan, setara dengan sekitar 4.600 lapangan sepak bola, telah terbakar sejauh ini. Lebih dari 1.000 hektar hancur di Euiseong di Provinsi Gyeongsang Utara dan Sancheong.

Dikatakan bahwa petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan 70 persen kebakaran hutan di Sancheong hingga pukul 6 pagi hari Senin. Sementara hingga pukul 8 pagi, petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan di empat wilayah di wilayah tenggara.

(sef/sef)

Next Article Bukan Amerika, Malapetaka 'Kebakaran' Hutan Kini Terjadi di Jepang