Harianjogja.com, JOGJA—Perusahaan pertahanan raksasa milik Rusia, Rostec, kembali menjadi sorotan setelah dokumen internal mereka berhasil diretas oleh kelompok Black Mirror. Dokumen yang bertanggal 2 Oktober 2025 ini menjadi bukti konkret pertama mengenai kerja sama militer rahasia antara Rusia dengan beberapa negara, termasuk Ethiopia.
Kebocoran ini muncul di tengah intensifnya Rusia mengerahkan jet tempur canggih seperti Su-57 Felon di medan perang Ukraina—sekaligus aktif mempromosikan Su-57 dan Su-35 ke pasar internasional, meskipun tanpa pengumuman kontrak ekspor resmi.
Dokumen internal Rostec secara spesifik mengungkap pesanan jet tempur Su-35 oleh Ethiopia. Anak perusahaan Rostec, Radio-Electronic Technologies Concern (KRET), pada tahun 2022 menerima pesanan untuk memproduksi sistem kendali dan tampilan kokpit bagi enam unit Su-35.
Menariknya, Rusia menggunakan kode numerik rahasia untuk menyembunyikan identitas negara pembeli dalam korespondensi internal, di mana- Kode 231 merujuk pada Ethiopia, Kode 364 merujuk pada Iran, Kode 012 merujuk pada Aljazair.
Jika pengiriman ini terealisasi, Ethiopia akan menjadi salah satu negara di Afrika yang mengoperasikan Su-35, pesawat tempur multirole generasi 4++ canggih.
Langkah ini merupakan kelanjutan modernisasi, setelah Ethiopia menerima jet tempur Su-30 buatan Rusia pada tahun 2024. Akuisisi Su-35 ini diperkirakan akan mengubah keseimbangan kekuatan udara di kawasan Tanduk Afrika.
Selain Ethiopia, file yang bocor tersebut juga memberikan konfirmasi signifikan mengenai pesanan dari dua negara lain. Sebab, Aljazair diduga akan menerima enam unit jet tempur siluman Su-57 dan 14 pengebom Su-34. Sedangkan Iran: Disebut-sebut akan mengakuisisi Su-34 versi serang darat.
Kebocoran ini secara tidak langsung mengonfirmasi dugaan bahwa Aljazair adalah pelanggan ekspor perdana untuk jet tempur siluman Su-57, setelah Rusia sebelumnya hanya mengumumkan kontrak tersebut tanpa menyebut nama pembeli pada akhir tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News