Kebutuhan Batu Bara Untuk Pembangkit PLN Selama Nataru Dipastikan Aman

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) sebagai salah satu subholding PT PLN (Persero) memastikan listrik untuk momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik dalam kondisi aman mencapai 20 hari masa operasi (HOP).

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan pihaknya telah memastikan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik milik PLN dalam kondisi sangat aman.

"Natal dan tahun baru ini, kita sudah menyiapkan bahwa inventory energi primer di semua pembangkit sangat aman. Di batu bara, kita sudah menyiapkan lebih dari 20 hari operasi," katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Senin (23/12/2024).

Selain pasokan batu bara yang aman, Iwan menyebutkan pihaknya juga mengamankan pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk pembangkit listrik milik PLN juga dalam kondisi aman yang terhitung hingga 30 hari. "Nah, kemudian untuk gas, untuk LNG insya Allah ada 30 hari ke depan, itu normal," tambahnya.

Adapun, Iwan juga mengatakan pihaknya turut mengamankan pasokan BBM untuk pembangkit milik PLN yang bisa bertahan selama 10 hari operasi. "Dan kemudian untuk BBM kita maintain pada standar operasi yang aman dengan 10 hari operasi," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dari jauh hari perihal ketersediaan dan keandalan sistem kelistrikan selama momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim untuk menjaga ketersediaan sistem kelistrikan yang bekerja mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 mendatang.

"Kami siap, Satgas kami siaga tanggal 16 Desember 2024 - 9 Januari 2025," tambahnya.

Ketersediaan Pasokan Listrik

Darmawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan tinjauan, serta pemeliharaan sistem kelistrikan, mulai dari pembangkit listrik hingga jaringan transmisi listrik untuk menyambut momentum Nataru 2024-2025 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi gangguan kelistrikan selama periode penting tersebut.

"Pertama kami sudah melakukan asesmen dan maintenance jauh hari sebelum Nataru, termasuk di pembangkit kita pasokan energi primer, transmisi, distribusi dan seluruh sistem. Antisipasi kami persiapan sudah 3-4 bulan yang lalu," jelasnya.

Dia mengungkapkan, proyeksi beban puncak kelistrikan selama momen Nataru 2024-2025 sebesar 39 Giga Watt (GW). Untuk antisipasi, kata Darmawan, pihaknya sudah menyiapkan keandalan listrik hingga 54 GW. Artinya, pihaknya sudah menyiapkan cadangan listrik, di mana pasokan listrik lebih besar dari perkiraan beban puncak listrik selama Nataru 2024-2025.

"Tentu saja pertama kita lakukan (hitungan) berapa beban puncak itu 39 GW dan kami persiapkan daya mampu pasok 53 GW. Artinya ada 14 GW reserves margin ini untuk meningkatkan keandalan," katanya.

Satgas Nataru

Lebih lanjut, dia menyebutkan pihaknya juga mengerahkan hingga 81 ribu personel Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menyambut momentum Nataru 2024-2025.

Darmawan juga mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan hingga 1.900 posko Nataru yang akan membantu melayani masyarakat perihal kelistrikan selama Nataru 2024-2025.

"Kemudian dalam hal ini kami siapkan special task force 81 ribu personel, ada posko 1.900-an posko, kami kerahkan genset UPS, mobil dan motor mobilisasi sudah kami siapkan," bebernya.

Menyangkut kondisi cuaca, Darmawan mengungkapkan hal itu juga tidak luput dari bagian antisipasi perseroan. Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan digitalisasi setiap peralatan kelistrikan untuk memungkinkan pertolongan pertama jika ada bencana alam yang terjadi selama Nataru.

"Kami juga antisipasi cuaca ekstrem, kami akui cuaca ini tantangan kami monitoring cuaca seperti apa hujan angin dan kemungkinan bencana alam. Antisipasi kami ke peralatan, digitalisasi pembangkit transmisi," tambahnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sambut Nataru, PLN Siapkan Pasokan Listrik Hingga 53 Gigawatt

Next Article Potret Kerja Sama CT Corp dan PLN Menuju Green Economy

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|