Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera menyebut hilirisasi industri, khususnya di sektor kelapa sawit, menjadi salah satu kunci utama bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Hal ini sejalan dengan visi Presiden RI, Prabowo Subianto.
Dida menjelaskan, pengembangan hilirisasi industri sawit memiliki potensi besar untuk menopang perekonomian nasional. Saat ini, lebih dari 100 produk turunan telah dihasilkan dari kelapa sawit, salah satunya biodiesel.
Selain biodiesel yang saat ini telah mencapai B35 dan direncanakan berlanjut ke B50 hingga B100, bioavtur untuk bahan bakar pesawat juga menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan. Menurut Dida, pengembangan ini membutuhkan sinergi antara penelitian, industrialisasi, dan penerapannya di masyarakat luas.
"Ini tentu perlu kerja keras dari semua pihak, dari mulai riset, kemudian juga bagaimana industrialisasinya, hingga bisa digunakan oleh masyarakat luas," kata Dida dalam Seminar Rumah Sawit Indonesia (RSI) di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Pengembangan biofuel seperti biodiesel, bioavtur, dan bioetanol tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi sebagai salah satu pilar utama keluar dari jebakan middle income trap.
"Kalau misalnya semua ini bisa kita kembangkan, bukan hanya kita bisa swasembada, tetapi juga kita bisa menjadi kontributor untuk biofuel ini di tingkat global," ujarnya.
Foto: Reuters
ilustrasi kelapa sawit
Terkait dengan penyediaan bahan bakunya, Dida optimistis produktivitas sawit nasional masih dapat ditingkatkan secara signifikan. Dengan cara intensifikasi lahan sawit yang ada, produksi nasional diproyeksikan mampu mencapai 100 juta ton per tahun.
"Potensi itu sangat besar, walaupun tantangannya sangat berat, tetapi ruang untuk perbaikan masih sangat tinggi. Ini tantangan dan pekerjaan rumah buat kita semua," ucap dia.
Dida menyebut sawit sebagai salah satu sektor yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045. Dengan hilirisasi dan optimalisasi potensi sawit, Indonesia tidak hanya dapat keluar dari middle income trap tetapi juga mewujudkan swasembada pangan dan energi.
"Mudah-mudahan kita semua optimis bahwa sawit ini salah satu yang bisa membawa Indonesia menuju Indonesia emas, dengan cita-citanya, visi-visinya untuk swasembada pangan dan energi," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara Rumah Sakit Tingkatkan Layanan Saat Inflasi Medis Melejit
Next Article Kejam! Artis dan Milenial India Terang-terangan Mau Bunuh Sawit RI