Kim Jong Un Semprot AS Cs soal Perang Ukraina, Sebut Picu PD 3

2 months ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Barat menggunakan militer Ukraina sebagai 'pasukan kejut' untuk melawan Rusia. Hal ini disampaikannya dalam pidato yang disiarkan media pemerintah, Senin (18/11/2024).

Dalam laporan tersebut, yang dikutip AFP, Kim mengatakan AS dan Barat menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas cakupan intervensi militer mereka secara global. Ia menyebut bahwa Washington menganggap Kyiv sebagai sarana yang sangat penting untuk menggoyang kekuatan Rusia.

"Mereka juga mencoba untuk meningkatkan pengalaman tempur mereka, dengan Ukraina digunakan sebagai pasukan kejut melawan Rusia. Bantuan militer berkelanjutan Washington ke Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Perang Dunia 3 (PD 3)," katanya.

Pernyataan ini muncul tatkala AS dan Korea Selatan (Korsel) menuduh Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Para ahli mengatakan Kim sangat menginginkan teknologi canggih Moskow, ditambah pengalaman pertempuran untuk pasukannya, sebagai balasannya.

Pyongyang telah membantah pengerahan itu, dan Kim tidak menyebutkannya dalam pidato kepada komandan batalyon yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi.

Kim juga berjanji negaranya akan memperkuat pertahanan senjata nuklirnya 'tanpa batas'. Peringatannya muncul setelah Seoul pekan lalu mengatakan pasukan Korut telah mulai 'terlibat dalam operasi tempur' bersama pasukan Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.

"Kim kemungkinan mengingat potensi pengerahan pasukan tambahan untuk mendukung perang Rusia di Ukraina," kata Hong Min, analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional.

Korut dan Rusia sendiri meneken kerja sama pertahanan Juni lalu. Keduanya diketahui memasukan klausul akan saling membantu jika salah satu dari mereka mendapatkan serangan.

Atas klausul itu, Barat juga khawatir Rusia menawarkan dukungan teknologi kepada Korut yang dapat memajukan program senjata nuklir Pyongyang. Apalagi, negara tertutup itu baru-baru ini menembakkan rudal balistik dan menguji Rudal Balistik Antar Benua (ICBM) berbahan bakar padat baru.

Pengerahan pasukan negara bersenjata nuklir itu ke Rusia telah menyebabkan perubahan nada dari Seoul, yang sejauh ini menolak seruan untuk mengirim senjata mematikan ke Kyiv. Baru-baru ini, Negeri Ginseng itu mengindikasikan akan mengubah kebijakan tanpa ketentuan.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Rusia Bantah Trump Telepon Putin Untuk Tahan Serangan Ke Ukraina

Next Article Putin-Kim Jong Un Teken Pakta Perjanjian Pertahanan, AS Cs Panik

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|