FOTO
(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki), CNBC Indonesia
25 November 2025 20:35
Pedagang menata plastik berbahan polypropylene (PP) homopolymer di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, (25/11/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Penyidikan dugaan praktik dumping impor polypropylene (PP) homopolymer dari delapan negara memasuki fase krusial. Komite Anti-Dumping Indonesia (KADI) kini berada di tahap akhir penyelidikan setelah lonjakan impor dengan harga rendah dinilai semakin menekan industri nasional. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) menilai pemerintah perlu segera menetapkan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk meredam dampak kerugian yang mulai dirasakan pelaku usaha. Sekretaris Jenderal INAPLAS Fajar Budiono, menyebut prosesnya sudah hampir tuntas. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Setahu saya, BMAD saat ini sudah memasuki tahap penyelidikan keempat atau tahap akhir. Selanjutnya, kita tinggal menunggu draft untuk dibahas oleh tim tariff," ujarnya dalam keterangannya. Penyelidikan KADI mencakup delapan negara sekaligus yakni China, Malaysia, Filipina, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Masing-masing diberikan kesempatan hingga 7 November 2025 untuk mengajukan permohonan pembebasan dari potensi BMAD. Meski begitu, pelaku industri masih belum mendapat kejelasan mengenai kapan keputusan akhir akan diambil. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


















































