Pemerintah Targetkan Lelang 20 Blok Migas per Tahun

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Minyak dan Gas Bumi (Migas) menargetkan penawaran potensi cadangan energi kepada investor lebih masif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Target penawaran blok migas tahunan akan ditingkatkan dua kali lipat untuk menyesuaikan arah kebijakan pemerintah.

Ketua Satuan Tugas Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, tren penawaran potensi migas dalam negeri akan lebih baik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang dinilai cenderung konservatif.

"Pada tahun sebelumnya, penawaran blok minyak dan gas baru terbatas pada sekitar 10 blok setiap tahunnya. Namun, mulai tahun 2025, angka ini akan dilipatgandakan menjadi 20 blok per tahun dan berpotensi lebih, sejalan dengan arah kebijakan strategis Kementerian," ungkap Nanang dalam acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan puluhan data blok migas potensial yang bisa diakses oleh para investor untuk dipelajari sebelum masuk ke tahap lelang resmi.

"Bulan lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyiapkan dan membuka akses secara luas ke lebih dari 75 blok potensial minyak dan gas bagi calon investor. Di antara 75 blok ini, blok yang menerima pernyataan minat dari investor selanjutnya akan ditawarkan melalui proses tender formal," jelasnya.

Realisasi dari target 20 blok migas per tahun ini pun sudah dimulai sepanjang 2025. Dia menyebut, sebagian besar blok migas yang direncanakan sudah masuk dalam tahap penawaran. Bahkan, ada blok migas yang kontraknya ditandatangani pada hari ini, Selasa (25/11/2025). Sementara sisanya sedang menunggu persetujuan akhir untuk dilepas ke pasar.

"Dari rencana 20 blok yang akan ditenderkan pada tahun 2025, total 12 blok telah ditawarkan melalui putaran penawaran pertama dan kedua. Dengan satu blok, blok Perkasa, dijadwalkan untuk ditandatangani hari ini, sisa delapan blok minyak dan gas direncanakan akan ditawarkan pada putaran penawaran ketiga di akhir tahun ini, tergantung pada persetujuan Menteri," tandasnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa akan ada sebanyak 75 wilayah kerja (WK) migas yang akan dilelang. Kegiatan lelang akan berlangsung pada tahun 2026-2027.

Ditargetkan, 100% investasi yang masuk berasal dari swasta atau non- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Nah kalau APBN bisa juga atau seluruh revenue dari hulu migas kita kembalikan untuk eksplorasi di 75 blok migas baru ataupun tadi 65 basin, kemungkinan kita akan discover yang cukup lumayan," ungkap Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Rabu (12/11/2025).

Pihaknya mencatat terdapat sebanyak 65 basin atau cekungan migas di Indonesia yang belum dieksplorasi. Basin tersebut berpotensi memiliki cadangan migas yang besar.

Dengan adanya potensi dari temuan "raksasa", menurutnya Indonesia bisa memenuhi asta cita Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan swasembada energi.

"Nah ini potensi-potensi yang kita bisa menemukan giant discovery, karena dengan inilah kita bisa kembali ke swasembada energi, bahkan 1,6 juta barel bisa kita capai kembali," ungkap Djoko.

Djoko menambahkan, butuh anggaran yang cukup besar untuk memenuhi pencapaian swasembada energi melalui eksplorasi cekungan migas itu.

"Kalau kita tidak menemukan cadangan-cadangan baru yang besar, maka cepat atau lambat dari 1,6 juta sekarang tinggal 600, Pak. Ini kita harus melakukan eksplorasi. Karena yang lain-lain itu mempertahankan saja sudah bagus," ungkap Djoko.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|