Maruarar Minta Tambahan Anggaran Rp 48,4 T ke Sri Mulyani

2 months ago 21

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau akrab dipanggil Ara meminta tambahan anggaran Rp48,4 triliun kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tambahan anggaran tersebut akan digunakan Kementerian Perumahan untuk membangun 3 juta rumah per tahun. Program pembangunan 3 juta rumah ini merupakan amanah Presiden Prabowo Subianto. Kebutuhan anggaran pembangunan rumah mencapai Rp 53,6 triliun. Sementara itu, anggaran Kementerian PKP hanya Rp 5,1 triliun tahun depan.

"Berdasarkan usulan Satgas Perumahan kebutuhan dana pembangunan rumah Rp53,6 triliun. Sehingga ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp48,4 triliun," katanya dikutip dari CNN Indonesia, Senin (18/11/2024).

"Kami berharap dukungan Kemenkeu dalam penganggaran Kementerian PKP," ujarnya.

Kepada Sri Mulyani, dia juga meminta bantuan sumber daya manusia (SDM). Dia berharap Kemenkeu bisa menempatkan pegawai yang kompeten untuk menduduki jabatan di Kementerian PKP. Seperti diketahui, Ara memang meminta SDM Kemenkeu untuk bertugas di kementeriannya.

Menurutnya, bantuan tenaga pegawai Kemenkeu dibutuhkan agar program perumahan yang sudah direncanakan bisa terkoordinasi dengan baik.

Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo program 3 juta rumah Prabowo membawa dampak besar bagi ekonomi Indonesia. Misal terbukanya lapangan pekerjaan hingga meningkatnya konsumsi barang material seperti semen, kayu hingga aluminium.

"Saya sudah hitung, 5-6 juta pekerja baru. Perumahan ada kaitan dengan 185 bidang usaha lainnya, besi, semen, kayu, aluminium, pekerjaan-pekerjaan rumah, kita sudah hitung setiap rumah di pedesaan perlu 4 tukang untuk bangun, kita mau banget 2 juta rumah setiap tahun di pedesaan, trus di perkotaan 1 juta, itu nanti menumbuhkan. Saya kira 8% itu gampang, menurut saya," bebernya.

Menurut Hashim program rumah gratis juga sudah dilakukan di berbagai negara dan terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomi. Contohnya di China, Singapura, hingga Korea Selatan.

"Ini bukan 3 juta 5 tahun, tapi 3 juta per tahun, maka 5 tahun target kita 15 juta unit rumah, apartemen, 10 tahun 30 juta (rumah). Ini juga akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Contoh kita adalah Korea Selatan, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok di mana di China selama 35 tahun perumahan merupakan 25% dari GDP," bebernya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 6 Perusahaan Siap Sumbang Tanah Untuk Program 3 Juta Rumah

Next Article Video: Maruarar Sirait Dilantik Jadi Menteri Perumahan Rakyat

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|