Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang natal, pergerakan rupiah potensi menguat dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin hari ini (23/12/2024).
Meskipun dalam sepekan rupiah masih melemah 1,25%, akan tetapi pada penutupan perdagangan Jumat (20/12/2024) mata uang Garuda mulai sumringah dengan menguat hingga 0,58% ke level Rp16,190/US$.
Terpantau sepanjang perdagangan Jumat, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.185/US$ dan terjauh di posisi Rp16,305/US$.
Seiring dengan penguatan rupiah pada Jumat (20/12/2024), Indeks Dolar AS (DXY) justru melemah sebesar 0,16% tepat pukul 15.00 di posisi 108,231. Pelemahan DXY pastinya membawa angin segar bagi nilai tukar rupiah.
Selain terdorong oleh melemahnya DXY, rupiah juga menguat pada akhir pekan ini di tengah pelonggaran ketidakpastian di pasar internasional dan pergerakan positif pada beberapa indikator ekonomi utama.
Salah satu faktor utama adalah stabilisasi sentimen di pasar saham AS, di mana indeks Dow Jones Industrial Average berhasil keluar dari tren pelemahan terpanjangnya sejak 1974 dengan penguatan tipis sebesar 0,04% ke level 42.342,24.
Meski penguatan terbatas, penurunan volatilitas dengan Cboe Volatility Index yang turun hampir 13% turut memberikan dorongan psikologis pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Selain itu terdapat juga kabar dari China yang kembali menahan suku bunga acuannya. Bank Rakyat China (PBoC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman satu tahun pada 3,1%, dengan LPR lima tahun pada 3,6%.
Dari sisi fundamental, data ekonomi China yang telah rilis pada pekan kemarin turut menjadi sorotan. Produksi industri China tercatat stabil di angka 5,8% hingga Oktober 2024, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5% pada periode yang sama.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah masih dalam tren pelemahan dengan resistance atau potensi pelemahan selanjutnya di Rp16. 285/US$ yang didapatkan dari high candle 19 Desember 2024. Posisi ini sekaligus mendekati level psikologis di Rp16.300/US$>
Sementara itu, untuk support jika ada pembalikan arah menguat berada di Rp16.050/US$, yang mendekati level Rp16.000/US$. Support tersebut didapatkan dari garis horizontal yang ditarik dari low candle intraday 17 Desember 2024.
Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Terus Melemah, Pasar Waspadai Ini
Next Article Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!