Menko Abdul Muhaimin Iskandar: Pesantren Harus Adaptif Terhadap Risiko Bangunan

2 hours ago 1

Menko Abdul Muhaimin Iskandar mendesak pesantren lebih adaptif dalam mengatasi risiko bangunan..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengimbau seluruh pesantren untuk lebih adaptif dalam menghadapi risiko struktur bangunan. Imbauan ini disampaikan di Jakarta pada Selasa, menyusul insiden robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, baru-baru ini.

Muhaimin menekankan pentingnya upaya mitigasi risiko untuk menjamin keselamatan santri dan mencegah insiden serupa. Ia mencatat bahwa mayoritas bangunan pesantren di Indonesia sudah tua dan tidak lagi kokoh.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tidak semua pesantren memiliki sumber daya dan pengetahuan yang memadai untuk merehabilitasi bangunan mereka, karena cenderung mengedepankan kemandirian dalam pengelolaan. Akibatnya, banyak yang menggunakan pendekatan sementara dalam pembangunan.

Oleh karena itu, koordinasi berkelanjutan dengan pengelola pesantren diperlukan agar mereka mau beradaptasi dalam merenovasi bangunan lama. "Sesuai arahan Presiden, saya akan terus mengambil langkah cepat, memprioritaskan pesantren dengan risiko tertinggi untuk segera ditangani," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Iskandar untuk memeriksa dan mengaudit bangunan pesantren di seluruh Indonesia. Langkah ini dianggap krusial setelah kejadian robohnya bangunan di Al Khoziny pada 29 September 2025, ketika para santri sedang melaksanakan shalat berjamaah.

Operasi pencarian dan penyelamatan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah resmi dihentikan. Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, di Sidoarjo pada Selasa menyatakan bahwa 171 korban ditemukan, termasuk 104 selamat dan 67 meninggal dunia.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|